Liputan6.com, Jakarta - Rekaman suara diduga berisi suara ayah Wayan Mirna Salihin, saksi dari Olivier Cafe dan penyidik dari kepolisian tersiar.
Di rekaman tersebut, terdengar suara perempuan yang diduga saksi dari Olivier Cafe menjelaskan kronologi terjadinya peristiwa.
Perempuan yang suaranya mendominasi isi rekaman mengatakan, J bergelagat aneh sedari awal datang ke kafe. Ia memesan kopi dan buru-buru membayar sebelum kopi datang. Biasanya pelanggan menunggu kopi selesai dibuat, baru membayar.
Perempuan tersebut juga mengatakan saat kopi datang ke meja, J langsung mengatur penempatan kopi, di mana es kopi Vietnam yang diminum Mirna diletakkan di tengah, antara 2 minuman lainnya. Setelah itu ia menaruh paperbag berukuran agak besar di atas meja hingga menutupi ketiga minuman.
Beberapa saat, tas tersebut kemudian diletakkan di lantai, lalu dipindah lagi ke sofa. Setelah itu, lanjut wanita dalam rekaman suara, Hani dan Mirna datang dan mengambil posisi masing-masing. Mirna duduk di tengah. Setelah bercipika-cipiki saat bertemu, Mirna lalu menyeruput es kopi Vietnam yang terletak di depannya.
Baca Juga
Advertisement
Tak lama setelah menyeruput, Mirna lemas, kejang, mulutnya mengeluarkan busa. Perempuan itu menuturkan Hani terlihat panik hingga berdiri dari kursinya melihat kondisi Mirna. Tetapi J tenang dan bahkan tak beranjak dari tempat duduknya.
Perempuan dalam rekaman tersebut kemudian bercerita dirinya sempat meminta J bergeser karena dirinya ingin mengelap busa di mulut Mirna. J akhirnya menyingkir.
Saat dikonfirmasi, Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti membantah suara dalam rekaman tersebut adalah suara anggotanya yang sedang memeriksa saksi dari Olivier Cafe. Ia tidak mengomentari rekaman itu.
"Saya tidak mau mengonfirmasi, mengomentari rekaman tersebut. Itu bukan suara saya, bukan juga suara anak buah saya," ujar Krishna ketika dihubungi Liputan6.com, Rabu (13/1/2016) malam.
Berikut rekaman suara diduga pemeriksaan saksi kasus kematian Mirna: