Liputan6.com, Jakarta - Provinsi Jawa Barat terus dipacu sebagai salah satu pusat industri hulu hingga hilir yang strategis. Pembangunan infrastruktur berupa jalan tol, jaringan rel kereta api, pelabuhan dan bandara di sisi timur provinsi ini dinilai mempercepat pertumbuhan industri dan mampu menarik investasi.
Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin meyakini, dukungan infrastruktur-infrastruktur tersebut akan memperlancar lalu lintas logistik, barang modal dan menjadi pintu ekspor bagi produk industri di Jawa Barat.
"Dari beberapa kali bertemu dengan para investor, mereka punya minat kuat untuk membangun pabrik dan ekspansi ke sana. Jika sebelumnya industri Jabar terkonsentrasi di sebelah barat, seperti Bekasi-Karawang atau dekat-dekat Jakarta, ke depan mereka pasti akan mengarah ke timur karena infrastruktur sangat mendukung seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara Kalijati di Majalengka," ujarnya di Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Beberapa penambahan sarana prasarana itu, kata Saleh, bisa menjadi magnet bagi masuknya investasi asing dan dalam negeri untuk mengembangkan industri hulu maupun hilir.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat dari 74 kawasan industri di Indonesia, 24 kawasan di antaranya berada di Jawa Barat.
Hasil survei Kemenperin pada 2013 itu juga menunjukkan kawasan industri di Jawa Barat paling banyak dibanding provinsi lainnya, seperti Kepulauan Riau dengan 11 kawasan industri, Banten dengan 10 kawasan industri, dan Jawa Tengah dengan 8 kawasan industri.
Dari sisi luas area, total kawasan industri Jawa Barat mencapai 14,3 ribu hektare (ha) atau 39,4 persen dari seluruh kawasan industri di Indonesia seluas 36,3 ribu ha.
Baca Juga
Advertisement
Pengembangan industri di Jawa Barat juga diharapkan meningkatkan lapangan kerja. Hingga 2014, terdapat beberapa industri besar sedang di provinsi ini, antara lain industri makanan sebanyak 1.037 perusahaan dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 112 ribu orang, industri tekstil sebanyak 851 perusahaan dengan penyerapan terana kerja sebesar 254 ribu orang.
Selain itu, industri pakaian jadi (garmen) sebanyak 740 perusahaan dengan penyerapan tenaga kerja 231 ribu orang, industri kulit dan alas kaki sebanyak 205 perusahaan dengan penyerapan tenaga kerja 52 ribu orang, serta industri karet dan plastik sebanyak 390 perusahaan dengan penyerapan tenaga kerja 104 ribu orang.
Sementara itu, Ketua Umum Forum Ekonomi Jawa Barat, Jajat Priatna Purwita mengatakan pihaknya memprediksi pacuan industri di Jawa Barat bakal mendongkrak pertumbuhan ekonomi di provinsi itu hingga menembus 7 persen.
"Jawa Barat bagian timur juga akan menyeimbangkan populasi industri yang selama ini lebih banyak di Jabar sisi barat-utara," tutur dia. (Dny/Nrm)*