Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia untuk pertama kalinya mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) selama dua hari yang telah berlangsung sejak kemarin hingga hari ini. Rapat bakal menghasilkan pengumuman besaran suku bunga acuan, BI Rate.
Sejumlah pengamat ekonomi memperkirakan BI akan memutuskan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,25 persen.
"Saya perkirakan turun ke 7,25 persen," kata pengamat ekonomoi dari Universitas Gadjah Mada, Toni Prasetyantono kepada Liputan6.com, Kamis (14/1/2016).
Baca Juga
Advertisement
Toni berpendapat penurunan itu dilakukan karena inflasi 2015 yang terkendali, yaitu hanya 3,35 persen (YoY). Selain itu di tengah gejolak ekonomi, cadangan devisa juga masih stabil yaitu di level US$ 105 miliar.
Menurutnya, penurunan BI rate diperlukan untuk mendorong kredit bank melampaui 10 persen yang notabene untuk melampaui pencapaian pertumbuhan kredit di 2015.
"Kalau soal pemerintah dilibatkan dalam RDG, menurut saya itu tidak masalah, supaya mendapat gambaran kondisi ekonomi yg menyeluruh, komprehensif," tegas Toni.
Dirinya memandang meski pemerintah ikut dalam RDG, bukan berarti itu bentuk intervensi dari pemerintah ke Bank Indonesia. Toni percaya, Agus Martowardojo tetap mengedepankan independensi Bank Indonesia.
Sementara itu, Kepala Ekonom Bahana TWC Investmen Management Budi Hikmat juga memperkirakan RDG kali ini akan menurunkan BI rate. "Gap antara inflasi dengan BI Rate sudah terlalu jauh, kini akan turun 25 basis poin," jelasnya.