Ada Ledakan Sarinah, Rupiah Nyaris Tembus 14 Ribu per Dolar AS

Nilai tukar rupiah berada di kisaran 13.829-13.910 per dolar AS pada Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Jan 2016, 11:26 WIB
Petugas merapikan uang di Kantor Kas Bank Mandiri, Jakarta, Senin (4/1/2016). Nasib rupiah di tahun 2016 sulit menguat di tengah tingginya permintaan dollar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Ada peristiwa ledakan terjadi di pusat kota Jakarta dinilai juga turut mempengaruhi pergerakan rupiah.

Mengutip data Bloomberg, Kamis (14/1/2016), rupiah dibuka melemah 22 poin ke level 13.857 per dolar AS dari penutupan perdagangan Rabu 13 Januari 2016 di level 13.835 per dolar AS.

Pada pukul 10.50, rupiah langsung tertekan ke level 13.910 per dolar AS. Padahal sebelumnya pukul 10.35, rupiah masih bergerak di kisaran 13.837 per dolar AS. Sepanjang Kamis siang ini di level 13.829-13.910 per dolar AS.

Sementara itu, kurs rerefensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah melemah ke level 13.877 per dolar AS dari posisi 13 Januari 2016 di level 13.861.

Analis PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova menuturkan sentimen internal mendominasi pelemahan nilai tukar rupiah pada siang ini.

Ada ledakan bom terjadi di pusat kota Jakarta, Rully menilai hal itu dapat mempengaruhi persepsi pelaku pasar terhadap situasi politik dan keamanan di Indonesia.

"Faktor politik dan keamanan langsung mempengaruhi pergerakan rupiah. Ini mengkhawatirkan investor terhadap mata uang negara berkembang termasuk rupiah," ujar Rully, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (14/1/2016).

Ia menambahkan, rupiah masih akan tertekan hingga sore ini lantaran peristiwa tersebut. Rupiah kemungkinan masih berpeluang menguat asalkan pemerintah dapat bereaksi dengan tepat.

"Rupiah ini tergantung respons pemerintah untuk membantu penguatan rupiah," kata Rully.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga melemah 1,17 persen ke level 4.485,77. Seperti diketahui, dua ledakan keras terjadi di perempatan Sarinah sekitar pukul 10.40 WIB dan pukul 10.55 WIB. (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya