Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa ledakan bom di kawasan Sarinah Thamrin diprediksi akan merusak industri pariwisata di Indonesia. Hal ini terkait dengan situasi keamanan di dalam negeri yang tidak kondusif sehingga menimbulkan ketakutan dari para wisatawan mancanegara (wisman).
Menteri Pariwisata Arief Yahya saat ditemui mengakui pariwisata merupakan industri yang paling berkaitan erat dengan faktor keamanan. Dampak lainnya tentu ke sektor perdagangan Indonesia, sementara ke sisi investasi tidak akan berimbas signifikan.
"Pariwisata itu hubungannya linear dengan isu keamanan. Kalau isu keamanan aman dengan indeks kenaikan 10 persen, sektor pariwisata tumbuhnya juga 10 persen. Tapi kalau turun 10 persen juga bernasib sama. Yang paling tidak sensitif ke investasi, jika naik 10 persen keamanan, dia akan naik 10 persen. Tapi kalau turun, investasinya cuma turun 1 persen. Jadi yang paling sensitif pariwisata," kata Arief di Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Meski belum mengetahui seberapa besar penurunan jumlah kunjungan turis ke Indonesia, khususnya Jakarta paska ledakan bom ini, namun kata Arief, pemerintah harus segera melakukan pemulihan (recovery) dengan belajar dari pemerintah Thailand. Di mana Bangkok, pernah menjadi sasaran terorisme hingga merenggut banyak korban jiwa.
Baca Juga
Advertisement
"Ada contoh bagus yang bisa dipelajari di mana Bangkok bisa recovery hanya dalam waktu kurang dari 2 bulan paska ledakan bom besar. Saya harapkan kita juga bisa mencontoh seperti itu," tambah dia.
Lebih jauh Arief menambahkan, pemerintah Thailand mampu memulihkan kondisi mencekam di Bangkok dalam waktu singkat karena mereka melakukan beberapa hal. Penanganan sebagai langkah awal pemulihan ini pun sudah langsung dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Presiden mereka langsung turun, Presiden kita juga turun. Itu akan menenangkan keadaan. Berit-berita positif terus menerus bahwa Thailand aman, dan Indonesia juga aman." papar mantan Direktur Utama PT Telkom Tbk itu.
Langkah pemerintah selanjutnya paska ledakan bom di Sarinah, diakui Arief, menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada Kepolisian sehingga berita tidak simpang siur serta memperketat pengamanan di sejumlah titik.(Fik/Nrm)