Menkominfo: Soal Bom Sarinah, Biar Aparat yang Tenangkan Publik

Menteri Komunikasi dan Informatika menanggapi kasus bom dan penembakan yang terjadi di wilayah Sarinah dan sekitar Jalan M H Thamrin.

oleh Corry Anestia diperbarui 14 Jan 2016, 16:20 WIB
Menkominfo Rudiantara memberikan penjelasan saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/9/2015). Rapat membahas isu-isu teraktual dibidang komunikasi dan informasi di Indonesia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Penembakan dan serangan bom baru saja terjadi beberapa jam lalu, Kamis (4/1/2016), di Sarinah dan sekitar Jalan M H Thamrin, Jakarta Pusat. Kejadian ini menimbulkan banyak kekhawatiran banyak masyarakat, terutama yang bekerja atau melintas di wilayah tersebut.

Tak sedikit informasi hoax beredar di kalangan masyarakat melalui media sosial terkait adanya ledakan lanjutan, hingga imbauan untuk menghindari area tertentu, seperti mal.

Ditemui usai seminar Percepatan Pita Lebar Indonesia yang Efisien Melalui Kebijakan Network Sharing di Gedung Kemenkominfo, Kamis (14/1/2016), Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, mengatakan bahwa pihaknya membiarkan aparat keamanan untuk menenangkan publik.

"Untuk yang bersifat dadakan (seperti kejadian ini, red), tentu aparat keamanan bisa menyampaikan hal itu ke masyarakat. Dengan begitu mereka bisa cepat merespons untuk menenangkan publik," katanya kepada awak media.

Lanjutnya, "Kalau kami buat (informasi, red) dengan konsep goverment Public Relation (PR), mata rantainya panjang sehingga butuh waktu lama. Malah jadi terlambat, kasihan masyarakat." Tutup Rudiantara.

(Cas/Why)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya