Liputan6.com, Jakarta Saat pria mengalami orgasme tentu merasakan kesenangan yang luar biasa. Semua itu ditandai dengan keluarnya cairan saat ejakulasi. Namun, bisa menjadi membingungkan ketika tak ada cairan yang keluar. Apalagi jika masih remaja dan sering masturbasi. Kenapa bisa begitu?
Ya, pria bisa mengalami orgasme tanpa mengeluarkan air mani atau sperma. Dan fenomena seksual ini dikenal sebagai "orgasme kering". Kondisi ini terjadi ketika seorang pria mencapai orgasme, tapi tidak mengeluarkan air mani dari penis.
Orgasme kering bisa dialami pria di segala usia reproduksi, mulai remaja hingga usia tua karena berbagai alasan. Misalnya saja pasokan cairan mani yang sedikit atau kondisi yang dikenal dengan ejakulasi retrograd.
Baca Juga
Advertisement
Berikut beberapa alasan yang membuat pria mengalami orgasme kering seperti dilansir Medicaldaily, Jumat (15/1/2016):
Banyak Semen Saat Remaja
Orgasme kering paling sering terjadi pada pria muda karena mereka cenderung pulih lebih cepat setelah orgasme. Ini dikenal sebagai periode refrakter. Hal ini meningkatkan kemampuan pria remaja mencapai orgasme berulang. Bahkan beberapa pria bisa mencapai klimaks hingga lima kali berturut-turut.
Namun, semakin sering remaja orgasme, baik dengan berhubungan seks atau masturbasi yang berlebihan, maka semakin rendah volume ejakulasi mereka.
"Namun umumnya volume terkumpul kembali dengan cepat, kadang-kadang dalam sehari," kata Dr. Nicole Prause, seorang psychophysiologist seksual. Menurutnya, orgasme kering tidak berbahaya bagi tubuh anak remaja.
Ejakulasi retrogad
Ejakulasi Retrograd
Biasanya terjadi pada pria paruh baya atau lebih tua yang menjalani operasi prostat, radioterapi, atau pengobatan prostat lainnya.
Ejakulasi retrograd membuat cairan mani berjalan mundur atau kembali ke dalam kandung kemih bukannya keluar melalui uretra. Orgasme kering sering terjadi akibat kondisi ini.
Tapi jangan salah, ejakulasi retrograd tidak hanya memengaruhi laki-laki yang menjalani prosedur tersebut. Kondisi ini masih bisa terjadi ketika katup pada leher kandung kemih menjadi lemah atau cukup tertekan.
Menurut Prause, ini juga dapat menyebabkan ejakulasi kembali ke dalam kandung kemih. Struktur panggul yang lemah juga dapat meningkatkan kemungkinan seorang pria mengalami ejakulasi bergerak mundur.
Latihan Kegel
Pria yang latihan kegel juga bisa mengalami orgasme kering. Latihan kegel biasanya dilakukan perempuan untuk memperkuat otot-otot dasar panggul mereka, tapi juga bisa memberikan manfaat ganda untuk pria.
"Hal ini termasuk meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi kontraksi prostat (dan menjaga dari ejakulasi) serta mengembangkan kontrol yang lebih baik dari kontraksi prostat," kata Steve McGough, seorang profesor seksologi klinis.
Putusan Akhir
Orgasme kering dapat berbahaya. Secara fisik, orgasme kering dapat mempengaruhi kemampuan pria untuk menghamili secara alami. Terutama jika ia mengalami ejakulasi retrograde, yang akan mengurangi jumlah sperma. Alhasil, efek samping ejakulasi retrograd seringkali berupa kemandulan.
"Ketika seorang pria tidak ejakulasi dan ingin menghamili, ia harus dievaluasi secara medis," kata Prause memperingatkan.
Secara psikologis, orgasme kering juga dapat menyebabkan perasaan ketidakmampuan secara seksual, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko kecemasan dan bahkan disfungsi seksual. Kondisi ini terutama berlaku jika pria sedang mencoba untuk menghamili atau hanya menyenangkan pasangannya.
Apalagi, lanjut Prause, sepertiga video porno menggambarkan ejakulasi sebagai bagian penting dari kegiatan seksual. Tentu efek ketidakmampuan secara seksual semakin diperkuat.
Apabila Anda merasa berisiko mengalami orgasme kering, segera mengunjungi dokter untuk mendapatkan pendapat profesional.
Advertisement