Liputan6.com, Jakarta - Serangan teror bom Sarinah yang terjadi Kamis pagi menelan 6 korban jiwa. Beragam kalangan pun menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut, salah satunya dari Uni Eropa.
"Uni Eropa mengecam keras serangan teroris di seluruh dunia, termasuk yang terjadi pagi ini," jelas Kepala Delegasi Uni Eropa di Indonesia Vincent Guérend kepada Liputan6.com melalui telepon, Kamis 14 Januari 2014.
Selain itu, Vincent Guérend menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban termasuk polisi dan warga negara asing yang harus korban dalam kesempatan yang tidak diinginkan tersebut.
"Saya pikir kita perlu bergandeng tangan, Uni Eropa dan seluruh masyarakat internasional bersama-sama dengan pemerintah Indonesia berjuang melawan dan menyingkirkan mereka," jelas Duta Besar Uni Eropa itu.
Baca Juga
Advertisement
Pascateror bom Sarinah, Presiden Jokowi meminta penduduk untuk tetap tenang.
"Presiden berpesan agar masyarakat tetap tenang dan tidak boleh takut oleh teror-teror seperti ini. Tetapi kewaspadaan perlu juga ditingkatkan, tapi kita tidak perlu panik," ujar Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi SP di Istana Kepresidenan.
"Pesan dari Presiden jangan berspekulasi macam-macam, kita serahkan pada profesionalisme Polri untuk mengusut dan menyelidiki sebenarnya apa yang terjadi, tadi tegas disampaikan," pungkas Johan.
Jokowi kemudian terlihat mendatangi lokasi teror di kawasan Sarinah sekitar pukul 16.10 WIB. Ia didampingi Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Menko PMK Puan Maharani, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Jokowi terlihat berdiskusi dengan Ahok. Ia juga tampak memberi instruksi kepada Kapolri dan Panglima TNI.