Liputan6.com, Jakarta - Kalung, gelang, anting-anting, dan berbagai jenis perhiasan lain selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wanita pencintanya. Namun ternayata, perhiasan tak hanya menjadi sumber kesenangan tapi bisa membawa petaka bagi pemiliknya.
Bahkan ratu Prancis yang terakhir, Marie Antoinette harus membayar kalungnya dengan nyawa. Kalung yang tercatat sempat menjadi miliknya itu memang terdiri dari berbagai batu permata dan berlian yang mewah.
Tentu saja, kala itu, kalung itu mampu menarik perhatian Antoinette yang dikabarkan sangat gila akan kemewahan dan gemar berpesta. Sayangnya, kalung itu pula yang menyeretnya pada hukuman mati.
Pada 2007, kalung yang sempat menjadi barang curian itu dikabarkan terjual seharga US$ 3,7 juta atau Rp 51,5 miliar (kurs: Rp 13.912/US$) di suatu acara lelang. Penasaran dengan kisah lengkap dibalik kalung mahal milik kerajaan tersebut?
Berikut ulasan singkatnya seperti dilansir dari Daily Mail, The Telegraph, britannica.com, dan berbagai sumber lain, Kamis (14/1/2015):
Profil singkat Maria Antoinette
Maria Antoinette lahir dari pasangan Maria Theresa, Emoress of Austria dan Holy Roman Emperor Francis I pada 2 November 1755. Sejak kecil, dirinya banyak menerima pendidikan religius dan berbagai prinsip moral.
Maria menikah di usia sangat muda yakni 15 tahun. Dia dijodohkan dengan Raja Louis XVI yang terkenal sangat pendiam, cerdas, dan pekerja keras. Butuh waktu delapan tahun sejak pernikahannya hingga keduanya memiliki puteri pertama.
Berbeda dengan sang suami yang sangat teliti melakoni pekerjaannya sebagai raja, Maria yang terbilang sangat muda lebih senang berpesta, menari di pesta mewah dan mengenakan pakaian serta perhiasan glamor. Keduanya nyaris jarang bertemu mengingat saat raja selesai bekerja, Maria mulai berpesta, dan saat raja mulai bekerja, Maria masih tertidur setelah kelelahan berpesta.
Advertisement
Dituding mencuri kalung berlian
Dituding mencuri kalung berlian
Adalah Maria Antoinette, wanita yang menjadi salah satu korban pertama teror di Prancis. Kala itu, dia menjadi fokus dari kemarahan rakyat Prancis yang sakit hati melihat kehidupan mewahnya di kala rakyat hidup di tengah kemiskinan.
Selain karena keacuhannya pada rakyat, dia juga menjadi pusat perhatian setelah terlibat skandal pencurian kalung berlian pada 1785. Menurut Napoleon, Revolusi Prancis benar-benar berawal dari skandal pencurian kalung tersebut yang terkenal dengan sebutan `Diamond Necklace Affair`.
Maria memang menjadi salah satu sosok yang dibenci, tapi bukan tokoh politik yang serius. Meski sejumlah penelitian menunjukkan dirinya merupakan pendorong utama di kerajaan demi menyelamatkan kedudukan sang suami dan dirinya.
Akibat skandal pencurian kalung berlian tersebut, dirinya akhirnya tertangkap setelah mencoba melarikan diri dari Prancis. Dia bahkan dengan hebat membuat koneksinya mendatangkan tenaga militer dari Austria, Inggris dan Rusia, meski usahanya ternyata berhasil digagalkan.
Namun begitu, dia gagal sebagai pemain hebat, bukan sebagai wanita penggemar kemewahan bersifat kekanak-kanakan yang sering ditunjukkannya. Dia akhirnya dihukum mati, kepalangnya dipenggal dan dicopot dari kedudukannya sebagai ratu Prancis.
Advertisement
Kalung berlian penuh skandal
Kalung berlian penuh skandal
Kalung berlian yang menjadi pusat skandal pada masa kepemimpinan Maria merupakan produksi perusahaan Boehmer and Bassenge dan terdiri dari 647 berlian. Setiap berlian tercatat memiliki berat yang berbeda dalam hitungan karat.
Kalung ini pernah menjadi salah satu perhiasan termahal di Prancis. Harganya sangat tinggi, sehingga hanya keluarga dari kerajaan saja yang ditaksir dapat memilikinya.
Perhiasan itu hilang dicuri pada 1785, dan beberapa orang yang terlibat mengatakan Maria Antoinette terlibat dalam skandal pencurian tersebut. Meski tak terlibat secara langsung, tapi Maria diyakini sebagai salah satu tersangkanya.
Sebenarnya tak ada bukti yang mengarah dan membuktikan Maria sebagai pelaku penculikan kalung. Terlebih lagi, Maria sempat menolak membeli perhiasan berlian itu lantaran tak ingin membuat negerinya terjerumus ke dalam jurang hutang yang lebih besar.
Sayangnya, permainan politik dan gosip di kerajaan justru menjadikannya sebagai tersangka utama pencurian kalung. Sosoknya yang dibenci rakyat juga kian menjerumuskan dirinya ke dalam kasus pencurian itu.
Sementara kalung berlian tersebut sempat dikabarkan menghilang, dihancurkan dan berlian serta emas dijual terpisah di London dan Paris. (Sis/Gdn)