Liputan6.com, Jakarta - Serangan bom dan rangkaian baku tembak terjadi di jantung ibukota Jakarta. Kondisi mencekam. Korban luka dan tewas pun berjatuhan. 7 orang, 5 diantaranya adalah pelaku, dan 2 merupakan WNI serta warga negara Kanada.
Teror tersebut berlokasi di salah satu ikonik Jakarta, Sarinah. Daerah itu telah berubah seperti medan perang, dengan polisi berusaha mengincar para pelaku bersenjata yang mengancam keselamatan masyarakat Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
Namun, di sejumlah tempat tak jauh dari lokasi teror, puluhan orang berkumpul.
Hal ini telah membuat pedagang menghampiri lokasi tersebut. Melalui media sosial sejumlah orang telah berbagi pengalaman mereka, memperlihatkan para penjaja makanan dan minuman di lokasi tak jauh dari Sarinah.
Salah satunya adalah pengguna media sosial, akun Path bernama @Wimpy. Unggahannya itu ditangkap dan diunggah ke Twitter.
"Tukang sate sekitar 100 meter dari lokasi serangan teroris yang terjadi 2 jam lalu, pedagang masih terlihat mengipasi satenya dan pesanan pun melonjak.. Ini adalah Jakarta!! Kalian tidak bisa membuat takut orang-orang Jakarta!! Rasa takut tidak ada dalam kosa kata kami."
Sementara itu melalui akun Twitter @Madura McCormack, memposting pedagang kacang yang berjualan di dekat lokasi ledakan pertama.
"Kacang tidak akan terjual dengan sendirinya," kicau akun itu.
Pemilik akun @Hans DaVid, me-reTweet salah satu akun Twitter yang memposting pedagang berkeliaran tak jauh dari lokasi kejadian.
"Bom boleh meledak. Terois boleh bersembunyi. Pedagang asongan asyik hilir mudik jualan," tulis akun itu, dan akun Hans membalas, "Namanya juga cari makan."
Di akun Hans yang juga seorang wartawan, menuliskan, "Pedagang lebih takut besok keluarganya gak makan dibanding teroris."
Akun @bebiben memposting foto pedagang asongan menawarkan dagangannya kepada TNI.