Liputan6.com, Jakarta - Aksi baku tembak disertai peledakan pos polisi di perempatan Jalan MH Thamrin atau di Pos Polisi Sarinah, mengejutkan banyak pihak. Insiden itu merenggut sejumlah nyawa, di antaranya anggota polisi dan warga sipil.
Seperti di tayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (15/1/2016), teror itu mendorong peningkatan keamanan di seluruh kantor perwakilan negara sahabat.
Di kawasan Kuningan misalnya, petugas keamanan di Kedutaan Turki bersiaga. Langkah serupa juga diterapkan pihak Kedubes Pakistan. Para petugas keamanan memperketat penjagaan sebagai langkah antisipasi berbagai kemungkinan.
Baca Juga
Advertisement
Pemandangan serupa juga terlihat di Kedubes Australia dan kantor Kedutaan Besar Perancis yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Kepanikan
Sementara, insiden itu juga memicu kepanikan para orangtua siswa Sekolah Santa Theresia Menteng yang tak jauh dari lokasi. Pihak sekolah langsung menghentikan kegiatan belajar mengajar dan para orangtua pun menjemput anak-anak mereka.
Untuk mencegah terjadinya aksi serupa, peningkatan keamanan juga dilakukan di sejumlah akses jalan utama yang dilintasi masyarakat. Di antaranya di perbatasan wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.
Dalam status Siaga I ini, Polda Metro Jaya mengerahkan 1.600 pasukannya untuk mengamankan wilayah Jakarta Barat.
Sejumlah penjagaan juga diperketa,t khususnya di Markas Polres Jakarta Selatan. Sejumlah pengunjung dan kendaraannya diperiksa dengan teliti. Polisi bersenjata api juga tampak berjaga-jaga.
Selain peningkatan keamanan wilayah, sejumlah pusat perbelanjaan juga ditutup. Seperti di Senayan City yang jalan menuju ke sana sudah ditutup sejak pukul 11.00 WIB pagi pada Kamis 14 Januari 2016.
Hanya pekerja yang dapat menunjukan identitas karyawan yang diizinkan masuk ke area Senayan City. Sejumlah truk yang masuk juga diperiksa secara ketat demi antisipasi teror bom.
Penutupan juga terjadi di Mall Arion Rawamangun, Jakarta Timur. Sejumlah karyawan mall yang ingin bekerja, tepaksa pulang kembali karena diliburkan.