Olah TKP Teror Jakarta Digelar Siang Ini

Tito menyebut, kepolisian masih mengejar pelaku lain dalam serangan di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat tersebut.

oleh Audrey Santoso diperbarui 15 Jan 2016, 12:23 WIB
Petugas kepolisian saat melakukan penyelidikan di dekat lokasi pos pol sarinah, Jakarta, Kamis, (14/1/2016). Beberapa ledakan dan suara senjata api terjadi di pusat ibukota. (Liputan6.com/Yudha Gunawan)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi akan melakukan olah tempat kejadian perkara teror di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, siang ini. Olah TKP dilakukan untuk merangkai ulang peristiwa yang mengejutkan publik itu.

"Kita selesaikan olah TKP Starbucks hari ini," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, di perempatan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Menurut dia, polisi akan memperketat pengamanan di sejumlah titik rawan. Begitu juga dengan pusat-pusat keramaian warga.

"Tentunya kita harapkan semua normal kembali," kata Tito yang pernah menjabat sebagai Kepala Detasemen Khusus 88 Polri tersebut.

Dia menyebut, kepolisian masih mengejar pelaku lain dalam serangan tersebut. "Ada sejumlah sel lain dan pelaku lain yang sedang kita kejar," Tito menjelaskan.

Sel ini merupakan bagian dari kelompok residivis kasus kepemilikan ribuan amunisi, Bahrun Naim. Bahrun Naim merupakan otak di balik teror Sarinah kemarin.

Dia menjelaskan, kantung ISIS di Asia Tenggara terdapat di sejumlah negara seperti Indonesia, Filipina, dan Thailand. Sampai saat ini, menurut dia, kelompok ISIS yang telah mendeklarasikan diri yaitu di wilayah Filipina Selatan. Dan itu menjadi pesaing dari Bahrun Naim yang ingin semakin memperkuat posisinya di Asia Tenggara.

Singkat kata, terdapat persaingan kepemimpinan dalam merebut komando ISIS di Asia Tenggara.

"Dia ingin jadi leader kelompok ISIS di Asia Tenggara, sehingga terjadi upaya persaingan leadership. Di Filipina sudah di-declare Bahrun. Oleh karena ada persaingan antara leader di Asia Tenggara, Bahrun Naim, mereka merancang serangan itu," ucap Tito. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya