Liputan6.com, Jakarta - Teror mengguncang Jakarta dan menjadi perhatian dunia internasional. Apa dan siapa target utama para teroris itu?
"Target utama mereka itu pimpinan Polri, Densus, termasuk anggota Polri di lapangan, serta tempat keramaian perlu diantisipasi juga," tutur Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti usai menjenguk korban teror di RSCM, Jakarta, Jumat (15/1/2016).
Teror Jakarta terjadi di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, pada Kamis, 14 Januari 2016. Terjadi 6 ledakan bom dan baku tembak senjata api yang menewaskan 1 WNI dan 1 warga Kanada. Insiden ini juga melukai 24 orang, termasuk 5 polisi dan 4 warga asing. Sebanyak 5 teroris tewas.
Baca Juga
Advertisement
"Meski demikian, objek vital tetap kita lakukan keamanan," ucap Badrodin.
Walaupun mendapat ancaman dan teror, dia meminta masyarakat tidak perlu panik dan takut.
"Saya berharap masyarakat waspada, tapi tidak usah takut berlebihan. Cukup siap siaga," imbau Badrodin.
Polisi menyebut teror Jakarta terkait ISIS. Ditambah polisi menemukan bendera ISIS di rumah teroris. ISIS pun mengklaim sebagai dalang teror Jakarta. Bahrun Naim asal Solo, Jawa Tengah, disebut polisi sebagai otak penyerangan. Motifnya ambisi menjadi pimpinan ISIS di kawasan Asia Tenggara.**