Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menegaskan bahwa operasional mal-mal di Jakarta sudah kembali normal per Jumat (15/1/2016) ini pasca serangan bom di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Namun memang, Pengelola mal memperketat dan meningkatkan keamanan.
Ketua Umum DPP APPBI, Handaka Santosa mengungkapkan, dari 76 mal di Jakarta, hanya mal yang berada di sekitaran lokasi pemboman saja yang tutup akibat tragedi serangan bom kemarin (14/1/2016), seperti Plaza Sarinah karena masyarakat takut bepergian.
"Mal atau pusat perbelanjaan yang lain masih beroperasi seperti biasa. Manajemen mal paling hanya menutup pintu utama, karena tidak mau sembarang orang menyusup masuk membawa benda berbahaya. Tapi pengunjung masih bisa datang, belanja," katanya saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (15/1/2016).
Lanjut Handaka, dengan langkah penanganan cepat dari pemerintah, aparat keamanan serta kampanye anti teroris yang marak di sosial media, kondisi ini akan pulih dalam waktu satu sampai dua hari. "Saya yakin satu sampai dua hari ini akan pulih karena hari ini saja sudah kembali normal aktivitas di mal. Jadi tidak pelu khawatir, saya lewat di kawasan Thamrin tadi pagi saja sudah seperti biasa," ucapnya.
Baca Juga
Advertisement
Handaka mengaku, pengelola mal terus memperketat pengamanan sehingga memberi rasa aman bagi pengunjung karena teror bom dapat terjadi kapanpun dan di manapun. "Dengan meningkatkan kesadaran pengamanan internal atau keikutsertaan karyawan, selain bantuan aparat keamanan," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta, Ellen Hidayat mengaku, pengusaha pusat perbelanjaan di Jakarta telah meningkatkan keamanannya ke level siaga 1 usai ledakan di kawasan Thamrin.
Dari 78 mal yang ada di Jakarta, setidaknya ada 4 mal yang menutup sementara kegiatan operasionalnya pada Kamis (14/1/2016) kemarin. Keempat mal tersebut adalah Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Senayan City, dan Arion.
"Tutup untuk saat ini karena lokasi mereka berdekatan. Keputusan ini diambil demi keamanan, sedangkan yang lain tetap buka." kata Ellen saat berbincang dengan Liputan6.com.
Dia menuturkan, penutupan kegiatan operasional tersebut tentunya akan merugikan pengelola mal dan tenant-tenant di keempat mal tersebut. "Omzet per hari hilang, jadi akan ada kerugian ekonomi," tuturnya.
Elsi Adianti, PR dan CR Assistant Manager Senayan City saat dikonfirmasi membenarkan bahwa manajemen telah menutup akses keluar masuk Senayan City sejak pukul 12.30 WIB. Tak hanya itu, pengamanan di Senayan City juga diperketat.
"Ditutup sampai situasi kondusif. Keputusan ini kami ambil demi keamanan bersama," paparnya. (Fik/Gdn)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6