Ahok Tunda Pembangunan LRT

Ahok mengatakan, Jokowi ingin semua transportasi berbasis rel di Jakarta saling terhubung.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Jan 2016, 17:27 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok baru saja rapat dengan Presiden Jokowi membahas kelanjutan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Setelah pertemuan ini, pembangunan moda transpotasi lain, seperti MRT dan LRT akan mengalami penyesuaian.

Ahok mengatakan, Jokowi ingin semua transportasi berbasis rel di Jakarta saling terhubung. Saat ini moda transportasi barbasis rel yang utama adalah MRT Utara-Selatan, Timur-Barat, dan Kereta Commuter Line.

"Nah sekarang MRT Timur-Barat kenapa kita tunda Juni atau Juli, karena ada kereta api cepat kita enggak mau overlapping. Lalu fungsi LRT kan feeder, saya lapor presiden harusnya Jakarta selesaikan MRT," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Untuk pembangunan LRT di Jakarta jurusan Kelapa Gading-Kebayoran Lama terpaksa ditunda. Sementara, untuk pembangunan LRT yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat tetap dibangun. Termasuk jalur LRT untuk melayani peserta Asian Games jalur Bandara Soekarno Hatta-Kampung Bandan.

"Lagipula, 9 stasiun LRT berhimpitan dengan MRT. Selesaikan MRT kita butuh selesaikan 6 ruas tol dalam kota, terutama 2 ruas, Semanan-Sunter, Sunter-Pulogebang," jelas Ahok.

Untuk pembiayaan dan pembebasan lahan, tanggung jawab akan diambil oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Hanya saja dana yang tersedia kini telah dialokasikan untuk pembangunan di daerah luar Jakarta.

"Kita minta presiden putusin walaupun yang pusat konsesi tol kasih DKI aja. Saya enggak hafal anggarannya. Beli tanah gampang lah, beli tanah kan gelondongan," pungkas Ahok.

Sementara Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Tuty Kusumawati mengatakan, keputusan ini sengaja diambil karena pembangunan memang butuh persiapan khusus. Sampai saat ini spesifikasi teknis masih disiapkan.

"Ya memang harus disiapkan dulu baru dibangun. Harus dipersiapkan dulu. Spesifikasi teknis harus ditetapkan Kemenhub, trase juga harus ditetapkan kemenhub. Untuk trase masih dalam proses, kita ingin secepatnya," tambah Tuty.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya