Liputan6.com, Jakarta - Teror bom dan penembakan di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, kemarin membuat semua pihak dan masyarakat kaget dan khawatir. Aksi teror itu terjadi di pos polisi depan Mal Sarinah dan di depan kedai kopi Gedung Menara Cakrawala.
Sejumlah warga pun mengapresiasi respons cepat polisi dalam kejadian tersebut. Aryo Pramono (24) misalnya yang sehari-hari berjualan kopi keliling di kawasan Sarinah dan Sabang. Aryo mengatakan, polisi bergerak cepat untuk menangani aksi teror tersebut.
"Saya lihat sendiri kejadian kemarin pas mau ke Sabang dari Sarinah. Habis pos polisi meledak ada tembakan dari pelaku. Habis itu polisi langsung pada datang dan baku tembak," ucap Aryo di perempatan Jalan MH Thamrin-Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016).
Baca Juga
Advertisement
Hal sama diutarakan Suding Hutabarat. Tukang parkir di kawasan Sabang itu awalnya kaget atas ledakan bom yang disertai rentetan tembakan dari pelaku.
Kata dia, hanya dalam hitungan menit, puluhan polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan pengepungan terhadap pelaku yang bersembunyi di dekat mobil depan kedai kopi, Gedung Menara Cakrwala.
"Mereka langsung kepung mas. Ada yang dari perempatan, ada yang masuk lewat belakang. Kan ada akses itu Menara Cakrawala sama Hotel Sari Pan Pacific," ujarnya.
"Habis itu, nggak lama ada polisi yang jaga di pintu (pintu masuk Djakarta Theater) bilang (pelaku) sudah dilumpuhkan‎. Salut mas sama tindakan cepat polisi," ucap Suding (56).
Aksi teror berupa ledakan bom dan penembakan terjadi Kamis 14 Januari 2016 di Jalan MH Thamrin-Jalan Wahid Hasyim. 1 pos polisi seberang Mal Sarinah dan 1 kedai kopi hancur lebur dihantam bom.
Atas kejadian itu, polisi mencatat ada 7 orang tewas. 5 Di antaranya adalah pelaku teror. Menurut polisi 2 pelaku berhasil dilumpuhkan, sisanya melakukan bom bunuh diri. Sementara 2 lainnya yang tewas adalah warga sipil, yakni warga Indonesia dan ‎warga negara Asing.