Liputan6.com, Jakarta - Proses identifikasi terhadap 7 jenazah pelaku dan korban ledakan di kawasan Sarinah masih berlangsung. Tim DVI masih memerlukan sejumlah data antemortem untuk melengkapi identitas jenazah. Hingga Jumat petang, polisi memastikan korban ledakan berjumlah 31 orang, 7 tewas dan 24 luka-luka.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (16/1/2016), pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur sudah mengautopsi 7 jenazah korban ledakan di kawasan Sarinah. 6 dari 7 jenazah yang telah diautopsi dipindahkan ke container pendingin. Sementara itu, jenazah seorang warga negara Kanada masih diidentifikasi di ruang jenazah.
Baca Juga
Advertisement
Ketujuh jenazah ini juga belum diserahkan pada keluarga karena tim DVI masih memerlukan data antemortem setidaknya untuk satu WNI dan satu WNA yang menjadi korban tewas.
Dubes Kanada untuk Indonesia Donald Bobiash juga mendatangi RS Polri untuk berkoordinasi terkait identitas korban tewas dengan paspor Kanada.
Jumat siang, satu keluarga juga mendatangi RS Polri untuk menyerahkan sejumlah data dan berkas yang berkaitan dengan salah satu korban tewas bernama Rico. Mereka mengaku, Rico yang tewas di pos polisi di depan pertokoan Sarinah adalah anggota keluarganya.
Hingga Jumat petang, polisi memastikan total korban akibat ledakan kamis berjumlah 31 orang. Korban tewas berjumlah 7 orang, 5 di antaranya adalah pelaku ledakan dan 2 warga sipil.
Korban luka dirawat di sejumlah rumah sakit, termasuk RSPAD Gatot Subroto. Dari 9 korban yang dirawat, 7 di antaranya sudah berangsur membaik sehingga dipindahkan ke ruang rawat inap. Sementara 2 korban lainnya masih berada di ruang ICU.