Mercusuar Kuno yang Berubah Jadi Destinasi Wisata

Lebih dari sekadar pemandu kapal, mercusuar juga menjadi penanda adanya budaya maritim di suatu kawasan.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 18 Jan 2016, 07:00 WIB
foto: weather

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari sekadar fungsinya yang penting dalam memandu kapal agar aman sampai tujuan, mercusuar juga menjadi penanda adanya budaya maritim di suatu kawasan.

Sejarawan Jeremy D’Entremont seperti yang dikutip weather, Sabtu (16/1/2016) mengatakan, “Tanpa mercusuar, lalu lintas perdagangan tidak mungkin bisa berjalan aman. Anda juga perlu mengingat, di balik berdirinya mercusuar, ada keluarga yang semuanya mengabdikan dirinya tak peduli kondisi cuaca.”

Beberapa mercusuar di berbagai belahan dunia masih ditemukan, dan sebagian besar ditinggalkan, entah karena bencana alam atau sudah dinonaktifkan, karena sudah tergantikan dengan teknologi yang lebih maju. Meski sudah tidak digunakan, bangunan mercusuar masih berdiri dan menjadi destinasi wisata bagi sebagian orang. Bentuknya yang unik dan letaknya yang berada di tengah lautan, menjadi alasan mengapa mercusuar kuno masih menjadi daya tarik wisata tersendiri.

Berikut beberapa mercusuar yang meski sudah tidak digunakan namun tetap dikunjungi sebagai salah satu destinasi wisata alternatif.

Rubjerg-Knude Lighthouse, Denmark

foto: weather

Di pantai utara Rubjerg, Denmark, terdapat mercusuar yang telah ditinggalkan dan hampir ditelan abrasi. Mercusuar ini dibangun pada 1900, dan memiliki tinggi mencapai 655 kaki dari permukaan laut. Setelah tidak digunakan, mercusuar ini terus terkikis sekitar 5 kaki per tahunnya. Sempat digunakan sebagai museum dan kedai kopi, mercusuar ini akhirnya ditinggalkan mengingat kondisinya yang akan benar-benar hancur. Banyak yang memprediksi, 15-20 tahun lagi mercusuar ini akan hancur dan rata dengan tanah.


Mercusuar Talacre Point of Ayr, Wales

Mercusuar Talacre Point of Ayr, Wales

foto: weather

Berlokasi di pantai Talacre, wales, mercusuar ini dibangun sejak 1776 untuk membantu memandu kapal yang datang agar terhindar dari gundukan pasir. Memiliki tinggi sekitar 60 kaki, mercusuar ini dilengkapi dengan dua lampu, satu lampu diarahkan ke laut, dan lainnya di arahkan ke muara Sungai Dee. Bagi masyarakat Wales, bangunan mercusuar ini bukan hanya seonggok bangunan, namun juga menjadi kebanggan rakyat Wales sebagai bangsa maritim.


Tillamook Rock Light, Oregon

Tillamook Rock Light, Oregon

foto: weather

Terletak di pantai Oregon, mercusuar ini resmi menyala untuk pertama kali pada 21 Januari 1881. Tillamook Rock Light menjadi mercusuar termahal yang pernah dibangun di zamannya. Dalam sejarah keberadaannya, mercusuar ini pernah terhantam badai besar yang memecahkan kacanya. Kini setelah tidak terpakai, Tillamook Rock Light berubah wajah menjadi destinasi wisata menarik di Oregon.


Waugoshance Light, Michigan

Waugoshance Light, Michigan

foto: weather

Dibangun sejak 1850, mercusuar ini difungsikan untuk menandai daerah dangkal berbahaya di laut Michigan. Keunikan mercusuar ini terletak dari bentuk atapnya yang menyerupai sarang burung. Mercusuar ini juga dilengkapi dengan tiga kamar yang biasa digunakan oleh petugasnya sebagai tempat tinggal. Bentuknya yang artdeco membuat mercusuar ini tetap menjadi daya tarik meski tidak lagi digunakan.


Ponta dos Capelinhis, Azores

Ponta dos Capelinhis, Azores

foto: weather

Mercusuar ini telah berdiri sejak 1894 dan sudah tidak digunakan lagi sejak 1957. Letusan gunung berapi Capelinhos mengakibatkan kehancuran sebagian bangunan mercusuar. Pada 2008, tempat wisata dibangun di dekat lokasi mercusuar ini berdiri. Tempat wisata ini sengaja dibangun untuk melestarikan keindahan bentuk bangunan mercusuar agar tetap bisa dinikmati sebagai salah satu destinasi wisata.


Kiipsaare Lighthouse, Estonia

Kiipsaare Lighthouse, Estonia

foto: weather

Mercusuar Kiipsaare telah dibangun sejak 1933 untuk memperingatkan para pelaut di sekitaran Laut Baltik tentang bahaya yang mengancam di sekitar semenanjung. Mercusuar ini awalnya memiliki tinggi hingga 328 kaki dari permukaan laut, namun pergeseran pantai menyebabkan mercusuar ini terlihat lebih pendek. Pergeseran pantai juga menyebabkan bangunan mercusuar menjadi miring. Oleh karenanya banyak orang menjuluki mercusuar ini dengan “Menara Pisa Saamera”.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya