Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti siap meletakkan jabatan bila diminta oleh pemilik suara. Namun, dia meminta alasan logis kenapa harus turun dari posisi Ketua Umum PSSI.
La Nyalla terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya, (18/4/2016) lalu di Surabaya. Namun, pemerintah dalam hal ini Kementrian Pemuda dan Olahraga tidak mau mengakui kepemimpinan PSSI di bawah La Nyalla periode 2014-2019.
Bersamaan dengan Kongres, Kemenpora membekukan PSSI yang berujung pada sanksi FIFA yang jatuh pada Mei 2015 lalu.
Baca Juga
- La Nyalla Minta Klub Anggota PSSI Tunduk Statuta FIFA
- ISL Terbentur BOPI, PT Liga Buat Turnamen Mandiri di Luar PSSI
- Atalanta Vs Inter Milan: Momen Tepat Kudeta Napoli
Advertisement
"Kalau rakyatnya minta saya mundur, saya bakal mundur. Tapi harus jelas, mundur karena apa. Bukan karena Menpora atau KLB,"tutur La Nyalla di hadapan wartawan, Sabtu (16/1/2016) siang di Parklane Hotel.
La Nyalla merespon spekulasi soal niat Tim Transisi bentukan Kemenpora menggelar KLB untuk merombak susunan pengurus PSSI.
"Kalau 92 voter minta saya mundur, Bismillah... tidak apa-apa, saya siap. Saya bukan mempertahankan jabatan, tapi saya menjaga martabat kedaulatan sepak bola."
"Yang jelas saya sudah menjelaskan pada klub, semua terserah pada klub. Voter ada 106, yang pilih saya 92. Voters masih bulat? saya tidak tau, tapi sampai saat ini mereka masih memberi dukungan pada saya." ujar dia.