VIDEO: Polda Metro Umumkan Identitas Jenazah Korban Bom Jakarta

Polda Metro Jaya akhirnya mengumumkan data jenazah korban ledakan di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Jan 2016, 07:12 WIB
Polda Metro Jaya akhirnya mengumumkan data jenazah korban ledakan di kawasan Sarinah Thamrin.

Liputan6.com, Jakarta - Seluruh identitas korban ledakan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis lalu (14 januari 2016), akhirnya diumumkan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (17/1/2016), Polda Metro Jaya akhirnya mengumumkan data korban ledakan di kawasan Sarinah Thamrin. Seluruh korban berjumlah 33 orang yang 7 di antaranya meninggal dunia.

Dari 7 korban meninggal dunia, 4 di antaranya sudah dipastikan sebagai pelaku peledakan dan penembakan, yaitu Dian Juni Kurniadi, Sunakim alias Afif, Muhammad Ali, dan Ahmad Muhazin bin Saron. 2 Korban adalah warga sipil yakni Rico warga Jakarta dan Amer Quali Taher warga negara Kanada.

Sementara, satu korban lain yakni Sugito masih belum diketahui status dan perannya. Berikut merupakan identitas 7 orang yang tewas:

1. Jenazah kode 001, Rico (baju merah). Teridentifikasi primer lewat sidik jari. Lokasi: Pos polisi. Warga sipil.

2. Jenazah kode 002, Sugito (baju biru). Teridentifikasi primer dengan sidik jari. Lokasi: Pos polisi. Status belum diketahui.

3. Jenazah kode 003, Dian Juni Kurniadi. Teridentifikasi primer lewat sidik jari. Lokasi: Pos polisi. Pelaku.

4. Jenazah kode 006, Muhammad Ali. Teridentifikasi primer dengan sidik jari. Lokasi: Kafe Starbucks. Pelaku.

5. Jenazah kode 004, Afif alias Sunakim. Teridentifikasi lewat sidik jari. Lokasi: Kafe Starbucks. Pelaku.

6. Jenazah kode 005, Amer Quali Tahar. Warga Kanada. Identifikasi dengan sidik jari dari paspor. Lokasi: Parkir depan Starbucks.

7. Jenazah kode 007, Ahmad Muhazan bin Saron. Lokasi: Dalam Kafe Starbucks. Pelaku.

Selain merilis daftar jenazah korban teror bom, Polda pun membantah ada 2 pelaku yang melarikan diri.

Sementara itu, dari 26 korban luka, 19 di antaranya adalah laki-laki dan 7 perempuan. Sebanyak 19 orang hingga kini masih dirawat di 6 rumah sakit berbeda, sedangkan 7 orang sudah diperbolehkan pulang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya