JK: Golkar Bukan Milik Satu Orang

JK mengajak semua kubu harus bersatu kembali untuk membesarkan partai berlambang pohon beringin tersebut.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Jan 2016, 10:34 WIB
Wapres Jusuf Kalla di rumah dinas Wakil Presiden, Jakarta (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla menegaskan Golkar harus bersatu agar kembali menjadi partai yang kuat. Karenanya semua kubu harus bersatu kembali untuk membesarkan partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Jangan dianggap Golkar milik satu dua orang. Golkar itu milik bersama, karena itu Golkar harus diselamatkan dengan cara persatuan," kata Jusuf Kalla (JK) di kediaman pribadinya di Makassar, Minggu (17/1/2016), seperti dikutip Antara.

JK yang juga Wakil Presiden ini mengatakan, dibentuknya tim transisi oleh para senior Golkar sebagai upaya mewujudkan rekonsiliasi antarkedua kubu karena para senior berpikir untuk masa depan Golkar.

"Golkar harus hidup secara demokratis, jangan ada pihak-pihak yang merasa punya Golkar, jangan ada yang merasa bahwa apapun dapat dilakukannya. Kita senior melihat masa depannya, karena itu harus bersatu dengan cara apapun harus bersatu," tegas JK.

Lebih lanjut dia mengatakan, siapapun boleh menolak tim transisi. Tapi seluruh anggota partai menginginkan agar Golkar bersatu. Untuk itu Golkar harus dipimpin orang yang jujur dan bersih. Tidak ada yang mutlak karena Golkar adalah partai politik bukan perusahaan.

Setelah ditunjuk oleh Mahkamah Partai Golkar sebagian ketua tim transisi, JK mengaku belum bertemu dengan anggota tim yang lain.

"Saya belum bertemu, tapi intinya kita cuma satu kesepakatan, persatuan. Mau siapa nanti pimpinannya terserah, tapi melalui proses yang demokratis, tidak proses yang dipaksa-paksakan, tidak proses yang disogok-sogok dan sebagainya," kata JK.

Bukan Milik Seorang

Politisi senior Golkar menegaskan dibentuknya tim transisi untuk mewujudkan rekonsiliasi bukan untuk menguasai partai. Tim transisi, kata JK, sebelumnya telah merasakan duduk sebagai pejabat tinggi di Partai Golkar.

"Tidak ada yang ingin kuasa, buat apa sih saya sudah pernah ketua umum, Pak Habibie sudah, yang lain juga sudah pernah memimpin Golkar," kata JK.

JK menegaskan dibentuknya tim transisi para senior melalui Mahkamah Partai Golkar tak ada yang lain kecuali berpikir untuk masa depan partai.

"Kita sedih melihat perpecahan dan memperlakukan Golkar itu seperti milik pribadi. Tidak bisa seperti itu, harus demokratis," ucap JK.

Dia mengatakan, upaya rekonsiliasi akan diupayakan setidaknya hingga Maret mendatang dengan mengajak kedua kubu, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.

"Kita ajak sama-sama, karena mereka ini sudah tandatangani jadi harus mengikuti apa yang sudah kita sepakati," kata dia.

Sebelumnya Mahkamah Partai Golkar yang diketuai Muladi mendaulat mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla menjadi ketua tim transisi. Komposisi tim tersebut, yaitu BJ Habibie sebagai pelindung, JK sebagai ketua merangkap anggota, sementara para anggotanya seperti Ginanjar Kartasasmita, Emil Salim, Abdul Latif, Suswono Yudhohusodo, Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Teo L. Sambuaga, dan Soemarsono.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya