Liputan6.com, Surabaya - Pascaledakan bom Jakarta, Kamis lalu, kapal pesiar berbendera Belanda, MS Volendam mengurungkan niatnya untuk sandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Informasi pembatalan dikirim melalui surat elektronik (e-mail) ke manajemen PT Pelindo III.
Kepala Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto mengatakan pihaknya mendapat kabar secara langsung dari pihak kapal atas pembatalan kunjungan wisata.
"Isinya, tentang pembatalan sandar, dengan alasan demi keamanan kapal dan para turis Belanda dari ancaman bom teroris," kata Edi di Surabaya, Minggu (17/1/2016).
Edi mengatakan, kondisi seperti ini merupakan kendala bagi industri pariwisata di Jawa Timur, khususnya wisatawan yang singgah di Pelabuhan Tanjung Perak dengan menggunakan kapal pesiar.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Edi, sebenarnya sistem keamanan dan pengamanan di lingkungan Tanjung Perak memiliki kelayakan dan telah berstandar internasional.
"Sehingga seluruh aktivitas di pelabuhan, baik kapal sandar, dan identifikasi penumpang kapal sudah terpantau secara ketat," kata Edi.
MS Volendam, kapal pesiar dari Belanda yang membawa turis sebanyak 1000 orang ini, rencananya sandar di terminal penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN), Tanjung Perak pada Sabtu 16 Januari 2016 pagi.
Para turis asal Negeri Kincir Angin yang menumpang kapal pesiar itu hendak mengunjungi keindahan objek wisata di Jawa Timur.
Namun, serangan teroris di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari lalu, membuat MS Volendam mengurungkan niat bersandar ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.