2 WNA Korban Teror Jakarta Dirujuk ke Singapura

Kondisi kedua korban sebenarnya sudah stabil dan berangsur membaik

oleh Audrey Santoso diperbarui 17 Jan 2016, 14:45 WIB
Suasana kondisi pos polisi Sarinah yang hancur pasca bom di Jakarta, Jumat (15/1/2016). Pasca teror bom di Pos Polisi Sarinah yang hancur, mulai dibersihkan dan diperbaiki. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Dua warga asing Johanes Antonius Maria asal Belanda dan Manfread asal Austria diterbangkan ke Singapura untuk melanjutkan tahap penyembuhan. Mereka adalah korban teror Jakarta yang tengah berada di Starbuck Coffee, Menara Cakrawala, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Johanes menderita luka ledakan di bagian tangan kiri hingga patah tulang dan tempurung kaki pecah. Sementara itu Manfread (sebelumnya ditulis Stoifl) menderita luka robek di pergelangan tangan kanan dan kiri.

"Kami izinkan untuk dirujuk ke rumah sakit di Singapura," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Metro Jaya Kombes Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (17/1/2016).

Musyafak menjelaskan kondisi kedua korban sebenarnya sudah stabil dan berangsur membaik. Namun pihak Kedutaan Belanda dan Austria serta keluarga korban menginginkan keduanya mendapatkan pengobatan di salah satu rumah sakit di Singapura. Proses evakuasi kedua warga negara asing (WNA) ini berjalan dengan aman dengan pengawalan aparat.

"(Rujuk ke Singapura) Permintaan kedutaan (negara masing-masing) dan keluarga. Kondisi korban sudah stabil. Proses evakuasi ke sana sudah aman," jelas Musyafak.

Tercatat 5 WNA menjadi ledakan teror bom Jakarta. Satu di antaranya tewas di tempat yaitu Amer Oauli Tahar, warga Kanada berdarah Aljazair. Sementara 4 lainnya luka-luka.

Adapun nama kelima korban Morat Armeswali (warga Aljazair), Yohanes Antonius Maria (warga Belanda), Manfread (warga Austria), Franks Feunen (warga Jerman). Mereka diketahui berada di sekitar Starbucks Coffee saat kejadian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya