Liputan6.com, Mataram - Sebuah tabrakan antarmotor terjadi pada Minggu, 17 Januari 2016, sekitar pukul 21.00 Wita di Mataram. Seorang dokter ahli penyakit dalam bernama M. Farid Wajdi (48) tewas dalam kecelakaan tersebut.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Mataram Kompol M .Zakir mengatakan, korban meninggal dunia akibat pendarahan aktif di bagian kepala belakangnya.
"Tulang kepada juga patah, sehingga korban mengalami pendarahan aktif," kata Zakir, Senin (18/1/2016).
Dokter IGD RS Bhayangkara Mataram Heny Anggraeny Lenap menyatakan, korban tiba di rumah sakit sekitar pukul 21.30 Wita. Ia sudah tidak sadarkan diri saat tiba.
"Korban dibawa menggunakan bemo oleh warga yang melihatnya. Saat kami terima, kondisinya sudah tidak bernyawa lagi," ujar Heny.
Baca Juga
Advertisement
Heny mengatakan, jenazah Farid saat ini sudah dibawa pulang keluarga yang beralamat di Jalan Pariwisata VII, Kota Mataram. Pihak rumah sakit sebelumnya memandikan dan mengkafani jenazahnya.
"Langsung dimandikan dan dikafani disini (RS Bhayangkara Mataram)," kata Heny.
Unit Laka Lantas Polres Mataram Aiptu I Gede Darsana menjelaskan, dari hasil olah tempat kejadian perkara, kecelakaan terjadi antara motor merek Honda Vario merah yang ditumpangi Farid dengan motor merek Yamaha Vixion hitam.
"Jadi, tabrakannya pas di tengah persimpangan jalan. dr Farid berkendara dari arah Timur ke Barat, sedangkan lawannya dari arah Selatan menuju Utara," tutur Darsana.
Pengendara roda dua merek Yamaha Vixion itu, sambung dia, adalah seorang pelajar SMK Pertanian Pembangunan Negeri NTB dari Sumbawa. Ia berboncengan dengan teman pelajar lainnya.
"Mereka berdua masih pelajar. Kondisinya hanya luka ringan di bagian lengannya," ujar Darsana.
Darsana masih belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan. Menurut dia, pihaknya akan memeriksa dahulu si pelajar bersangkutan.
Untuk saat ini, alat bukti berupa kendaraan Farid dan pelajar SMK itu ditahan di Satlantas Polres Mataram.
"Si pengendara Yamaha Vixion juga masih dirawat di IGD RS Bhayangkara Mataram. Nantinya, setelah benar sembuh, baru kita panggil," ucap Darsana.