Liputan6.com, Delhi - Salah satu aturan anti polusi yang sifatnya temporer akhirnya dihentikan di Delhi, India. Aturan ini telah diberlakukan sejak 1 Januari 2016.
Aturan yang dimaksud adalah pembatasan berkendara dengan skema genap-ganjil. Disebutkan, mobil dengan pelat yang dilarang tidak diperbolehkan memasuki jalan-jalan kota.
Baca Juga
Advertisement
Selain mengatasi kemacetan, aturan ini sebetulnya difokuskan untuk meminimalisir polusi. Menurut Badan Kesehatan Dunia (World Healh Organization/WHO), polusi di Delhi sepuluh tingkat lebih parah dibanding ambang batas normal.
Lantas, apakah aturan ini berhasil menurunkan angka pencemaran udara? Pemerintah kota, sebagaimana dilansir Yahoo News, mengklaim berhasil menurunkan polusi 50 persen. Meski demikian, hasil lain didapat dari pihak swasta.
Menurut laman First Post, lembaga bernama IndiaSpend menemukan bahwa particulate matter (istilah untuk partikel padat atau cair yang ditemukan di udara, yang bisa jadi indikator kebersihan) justru meningkat 2,5 data atau setara dengan 15 persen dalam waktu 15 hari (1 hingga 15 Januari 2016).
Meski demikian, terlepas dari hasil yang diperoleh, kebijakan ganjil-genap ini jelas dapat mengurai sedikit kemacetan yang terjadi. Tidak dijelaskan apakah setelah ini aturan ganjil-genap akan tetap diberlakukan atau tidak.
Pemerintah Delhi sebetulnya menerapkan beberapa kebijakan lain. Salah satunya adalah melarang penjualan mobil Diesel berukuran besar (2.000 cc atau lebih). Kebijakan ini sendiri akan berakhir pada 31 Maret nanti.**