Liputan6.com, Jakarta Perselingkuhan berawal dari sejumlah mitos dan kesalahpahaman yang terjadi. Mulanya perselingkuhan terjadi bukan hanya sekedar masalah seks atau kontak fisik, tetapi berdasarkan tingkat kepuasan dan kenyamanan.
Sarah Cook Ruggera, MFT seorang terapis pernikahan dan keluarga berasal dari San Diego memperkirakan sejumlah pria yang mengkhianati istrinya berada di angka 60 persen, dan ada sebanyak 55 persen wanita yang berkhianat dari suaminya.
Baca Juga
Advertisement
"Ada semacam keintiman yang tidak terpuaskan oleh pasangan di dalam hubungan mereka, baik itu faktor emosional ataupun fisik", jelas Ruggera dalam Everyday Health, ditulis Senin (18/01/2016).
Ruggera pun memaparkan beberapa alasan wanita berselingkuh dari pasangannya, sebagai berikut.
- Untuk keluar dari kondisi hubungan yang buruk.
Wanita yang berselingkuh kemungkinan ingin melepaskan diri dari hubungannya. Namun mereka tidak tahu bagaimana melakukannya, sehingga selingkuh dijadikan suatu alat untuk mengakhiri hubungan.
"Perselingkuhan adalah cara menyabotase hubungan, karena wanita sudah tidak merasa bahagia, tidak puas, dan hanya ingin keluar dari hubungannya dengan pasangan," jelas Ruggera.
- Untuk menemukan percikan baru.
Akibat faktor seperti uang, rasa kekhawatiran, kelelahan, tagihan, dan permasalahan anak, yang kian memanas membuat hubungan menjadi tak harmonis. Wanita kemudian menginginkan adanya percikan untuk mengisi kegundahannya.
Ruggera menuturkan hubungan yang selalu romantis dapat menjadi suatu hal yang biasa jika dilakukan setiap hari, karena itulah wanita mungkin menjadi tergoda oleh godaan yang lebih menantang, yaitu dengan sebuah hubungan yang baru.
- Kehidupan seks yang tidak memuaskan lagi.
Jika kehidupan seks tidak memuaskan lagi, umumnya para wanita tidak menunjukan rasa emosional dalam hubungannya namun justru tertantang untuk menikmati kepuasan dari pria lain.
"Minatnya mungkin mengembara ke arah orang lain (pria lain)," ujar Ruggera.
- Balas dendam.
Jika seorang suami telah berselingkuh dari pasangannya, seorang wanita bisa jadi melakukan hal serupa untuk membalas rasa sakit yang telah ia rasakan. "Ini upaya untuk suami merasa sakit hati, marah, dan cemburu," jelas Ruggera.