Liputan6.com, Liverpool - Bursa transfer musim 2014-15 bisa dikatakan sebagai kegagalan Liverpool meracik skuat. Proses jual beli pemain yang dilakukan manajemen The Reds kala itu langsung membuat prestasi mereka melorot.
Musim 2013-14, Liverpool yang masih ditukangi Brendan Rodgers jadi runner up Liga Premier Inggris. Duet Daniel Sturridge dan Luis Suarez di lini serang mampu mengobrak-abrik pertahanan tim Inggris lainnya musim itu.
Baca Juga
- Messi Jadi Tumbal Kemenangan Barcelona atas Bilbao
- 5 Wanita 'Langganan' Pesepak Bola Top Dunia
- Meski Dibuang, Balotelli Tetap Dukung Liverpool
Advertisement
Namun, Liverpool membuat keputusan besar saat melepas Suarez ke Barcelona pada bursa transfer musim panas 2014 dengan harga yang cukup mencolok, 81 juta euro. Mendapat uang sebanyak itu, The Reds langsung memboyong sejumlah bintang, seperti Alberto Moreno, Dejan Lovren, Lazar Markovic, Emre Can, hingga Adam Lallana.
Salah satu sosok yang dipercaya dapat menggantikan peran Suarez adalah Mario Balotelli. Diboyong dari AC Milan dengan harga 20 juta euro, Balotelli hanya mampu jadi pemanis bangku cadangan. Penyerang berusia 25 tahun itu hanya main 16 kali dan mencetak satu gol di Liga Premier Inggris selama semusim untuk Liverpool.
Brendan Rodgers mengungkap bukan keinginannya untuk merekrut Balotelli. Sang pemilik, Fenway Sports Group, yang berkeyakinan eks bintang Manchester City itu dapat menjadi pengganti sepadan Suarez.
"Saya bertanya pada pemilik dan saya rasa Balotelli bukanlah sosok yang tepat untuk itu. Kami bukan hanya butuh sosok yang mampu mencetak gol, Luis Suarez telah banyak memberi hal lebih dari itu," ujar Rodgers seperti dilansir Soccerway, Senin (18/1/2016).
"Manajemen berpikir Balotelli adalah pemain senilai 50 juta pound yang dapat dibeli dengan harga 16 juta pound dan saya (sebagai manajer) mungkin saja dapat membuatnya berkembang, sama seperti pemain lainnya," ucap Rodgers lagi.
"Ketika pemilik sudah memutuskan dan tidak ada jalan lain, saya hanya bisa mengikutinya."