Ivanka Slank Sebut Teror sebagai Skenario Menghancurkan Islam

Bagi Ivanka, tak ada ajaran Islam yang mengajarkan kekerasan dan menghalalkan pembantaian umat manusia.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 19 Jan 2016, 03:00 WIB
Ivan K Slank [Foto: Herman Zakharia/Liputan6.com]

Liputan6.com, Jakarta Aksi terorisme yang terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta pada 14 Januari 2016 menjadi perhatian serius Ivanka Slank. Ivan menyebut, teror yang terjadi sebagai skenario untuk menghancurkan Islam.

Ivan menyebut hal demikian karena di balik aksi teror selalu ada saja organisasi yang mengatasnamakan Islam. Begitu pun dengan bom Sarinah, yang kabarnya didalangi oleh kelompok ISIS.

Foto dok. Liputan6.com

"Sudah sejak dulu memang ada pihak pengin bikin skenario, menghancurkan Islam secara imejnya. Kasarnya mau difitnah," kata Ivanka di markas Slank, Gang Potlot, Jakarta Selatan, Senin (18/1/2016).

Ivan belakangan memang mulai serius mempelajari Islam. Selama mendalami Islam, bagi Ivan, saat ini adalah fase paling buruk untuk umat Islam di seluruh dunia.

"Sekarang memang fase Islam yang paling berat. Umat Islam yang nggak punya khalifah (pemimpin), nggak ada pemimpinnya, dunia dipimpin oleh raja zalim. Gue bicara atas apa yang gue pelajari dalam hadis loh," tutur Ivanka.

Ivanka, basis grup band Slank menjalani tes HIV di Jakarta, Selasa (8/12). Kegiatan tersebut diadakan sebagai bentuk kepedulian Slank bersama Slankers dalam peringatan hari AIDS sedunia. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Dengan demikian, Ivanka menganggap wajar jika banyak pihak yang ingin menghancurkan Islam. Namun, sebagai umat Muslim, Ivanka mengecam pihak yang melakukan teror dan mengatasnamakan Islam sebagai dalangnya.

"Di daerah, dampak terorisme mencemaskan. Pokoknya begini, cara kekerasan, membunuh, bertutur kasar itu bukan Islam. Gue mengecam cara itu mengatasnamakan agama. Mau membela agama nggak ada ceritanya menyerang. Zaman nabi dulu ada perang ya karena diserang makanya perang," kata Ivanka. (Fac/fei)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya