Liputan6.com, Jakarta - Piala Presiden 2015 yang dimenangkan Persib Bandung telah selesai 18 Oktober lalu. Menariknya, acara syukuran turnamen tersebut baru saja dilaksanakan 2,5 bulan kemudian.
Ketua Komite Pengarah Piala Presiden, Maruarar Sirait menjelaskan jika turnamen ini baru saja selesai diaudit oleh perusahaan audit swasta dan hasilnya telah dilaporkan kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Baca Juga
- Imbang Lawan Atalanta, Mancini Amuk Striker Inter
- Marquez: Fans Saya Jangan Takut Datang ke Sirkuit Rossi!
- Adik Tiri Rossi: Kakak Saya Bakal Balas Dendam ke Marquez
Advertisement
"Saya dan Erick Thohir (Ketua Organizing Committe) sudah bertemu Presiden minggu lalu. Kami membahas soal hasil audit Pricewater House Coopers. Yang diaudit ada tiga, uang masuk, uang keluar, dan saldonya," tutur Maruarar di hadapan wartawan, Senin (18/1/2016) malam di Kunstkring Gallery, Menteng, Jakarta.
Hasil audit dianggap Maruarar sudah memuaskan. Pasalnya, hasil menggelar turnamen pasca sanksi FIFA ini telah memenuhi permintaan Presiden. Pertama transparansi keuangan, menjunjung asas fair play, serta bisa menggerakkan ekonomi," tutur pria yang akrab disapa Ara tersebut.
Lebih jauh, dalam acara Syukuran Piala Presiden 2015 tersebut, Direktur Utama EMTEK, Sutanto Hartono juga menjelaskan soal rating televisi serta share di malam final. Angkanya cukup tinggi untuk tayangan sepak bola lokal yakni share sebesar 45 persen.
"Kalau bisa pesertanya ke depan lebih banyak lagi. Sedapat mungkin kita juga bisa memakai produk dalam negeri, misalnya bola yang sudah berstandar," kata Ara menambahkan.
"Menurut kami Piala Presiden ini adalah kerja tim, sponsor senang, media dan klub senang karena hadiah tepat waktu. Kita juga bisa sebagai bangsa besar tidak takut menggelar final di GBK," ujarnya mengakhiri.