Liputan6.com, Turin - Mantan penyerang Juventus dan timnas Italia Fabio Quagliarella menceritakan kisah pahitnya terusir dari tim kampung halaman.
Berasal dari Castellammare di Stabia, yang masih menjadi bagian daerah Napoli, Quagliarella sangat senang ketika mendapat kesempatan membela tim tanah kelahiran pada 2009 silam. Sayang, hanya semusim di sana, dia tiba-tiba harus hengkang.
Baca Juga
- Adik Tiri Rossi: Kakak Saya Bakal Balas Dendam ke Marquez
- Menang Atas Liverpool, Bintang MU Berkelahi di Ruang Ganti
- Koscielny Sebut Arsenal Setara Barca dan Muenchen
Advertisement
Lama menutup rapat alasan utamanya meninggalkan Napoli, kini Quagliarella buka suara. Dia mengaku difitnah sehingga terusir dari tim berjuluk Partonopei.
Tuduhan yang dialamatkan kepada pemain 32 tahun itu pun amat keji. Dia disebut oleh seorang polisi bernama Raffaele Piccolo, terlibat jaringan mafia, pengguna kokain dan seorang pedofil.
"Presiden klub menjual saya setelah menerima surat kaleng dan pesan telepon yang menuduh saya menggunakan kokain dan terlibat dalam anggota Mafia," ujar Quagliarella dikutip Mundo Deportivo.
"Saya terpaksa meninggalkan kampung halaman. Saya juga dituduh sebagai pedofil dan kerap melakukan pesta seks," tuturnya lagi.
Namun terbuang dari Napoli, Quagliarella malah seperti mendapat berkah. Dia lalu bergabung ke Juventus selama empat musim dan sempat mengecap manisnya tiga raihan Scudetto sebelum pada 2014 lalu dilego ke Torino.