Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan menyayangkan sikap Fahri Hamzah yang berdebat dengan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di ruang Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat 15 Januari 2015 lalu.
Zulkifli berharap, pimpinan DPR itu bisa duduk bersama-sama dengan penyidik KPK. "Ini (DPR) kan lembaga parlemen, kita harus bedakan antara oknum dengan lembaganya," ujar Ketua MPR Zulkifli Hasan di Gedung DPR, Senin 18 Januari 2016.
Zulkifli juga berharap, KPK mau duduk dengan DPR untuk bersama-sama menegakkan hukum.
"Duduklah KPK, kita semua mendukung penegakan hukum. Duduklah bersama DPR, bagaimana seharusnya karena lembaga parlemen juga lembaganya rakyat. Lembaga demokrasi yang harus kita jaga bersama-sama," kata pria yang karib disapa Zulhas itu.
Sementara itu, Ketua DPR Ade Komaruddin mengatakan, sesungguhnya Fahri Hamzah tak bermaksud menghalangi proses penyidikan KPK.
Baca Juga
Advertisement
"Saya rasa Fahri bukan keberatan dan menghalangi upaya KPK untuk penggeledahan, yang artinya penuntasan pemberantasan kasus korupsi. Fahri dan dewan sangat mendukung," ungkap Ade.
Fahri, kata Ade, hanya meminta penyidik KPK tidak membawa senjata laras panjang ketika melakukan penggeledahan di gedung DPR.
"DPR adalah lembaga yang harus kita jaga bersama-sama. Kalau kita sama-sama tidak menjaga, lalu siapa lagi (yang akan menjaga). Ini pilar demokrasi, kalau lembaga dewan tidak kita hormati, saya pikir demokrasi di negeri ini juga terancam," ujar Akom.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bersitegang dengan penyidik KPK. Kejadian tersebut terjadi di Fraksi PKS ketika penyidik ingin menggeledah salah satu ruangan di tempat tersebut. Fahri mempersoalkan rombongan penyidik KPK yang membawa anggota Brimob bersenjata laras panjang.