Liputan6.com, Paris - Pegunungan Alpen dilaporkan longsor pada Senin 18 Januari 2016 waktu setempat. 5 Legiun Asing Prancis atau tentara asing dari unit Prancis tewas saat latihan di lokasi tersebut.
Longsoran salju berlangsung pukul 01.50 pada ketinggian antara 2.350 dan 2.600 meter (7.700-8.500 kaki). Tragedi itu merupakan yang kedua di Prancis dalam waktu kurang dari sepekan.
6 tentara lainnya dilaporkan terluka di dekat resor Valfrejus, 1 di antaranya dalam perawatan intensif di rumah sakit setelah menderita hipotermia.
Mereka termasuk di antara 1 kelompok berisi 50 tentara yang tengah berlatih ski. Pascalongsor, 3 helikopter dikerahkan untuk mencari korban yang tertimbun, termasuk 5 anjing polisi dan 3 dokter.
Sejauh ini kewarganegaraan para korban belum diketahui. Sebab Legiun Asing Prancis merekrut anggotanya dari seluruh dunia.
"Prancis menyampaikan solidaritas bangsa atas kematian dalam peristiwa tersebut, dan berharap korban luka cepat sembuh," kata Presiden Prancis Francois Hollande seperti dikutip dari New Discovery, Selasa (19/1/2016).
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, Hollande juga meminta Menteri Pertahanan Prancis Jean-Yves Le Drian berangkat ke lokasi kecelakaan. Ia diperkirakan tiba Selasa pagi waktu setempat.
Jaksa Prancis kini tengah meneliti apakah mereka atau pihak berwenang militer harus menangani kasus kecelakaan tersebut. Jika penyidik menemukan bukti kesalahan, maka pihak militer akan menangani kasusnya.
Resimen tentara yang terkena longsoran merupakan unit khusus peperangan di gunung, semua anggotanya memiliki kualifikasi ski militer. Unit tersebut sebelumnya pernah mengalami tragedi serupa pada 2012 di pegunungan Alpen, ketika itu longsoran salju 'menyapu' 5 anggotanya dan menewaskan 1 orang.
Longsor mematikan Alpen
Kecelakaan yang terjadi pada Senin waktu setempat itu berlangsung setelah 2 siswa remaja Prancis dan turis Ukraina tewas, dalam longsoran salju di Pegunungan Alpen Prancis Rabu 6 Januari lalu.
Seorang guru Prancis yang membawa siswanya untuk ski didakwa melakukan pembunuhan disengaja. Meski pria 47 tahun itu terluka parah dan dirawat di rumah sakit di Kota Grenoble.
Para korban, seorang gadis 16 tahun dan anak laki-laki 14 tahun, berasal dari sebuah sekolah di Lyon. Pria Ukraina 56 tahun yang juga tewas dalam longsoran salju itu bukan bagian dari kelompok.
Menurut jaksa, jalur ski sudah ditutup dengan jaring dan ditandai dengan peringatan dalam 4 bahasa. Tetapi kelompok anak sekolah itu memanjatnya dengan sengaja.
Jalur ski itu ditutup sepanjang musim karena kurangnya lapisan salju. Tapi hujan salju deras dalam beberapa hari terakhir menyelimuti pegunungan dan mendorong pemerintah untuk mengeluarkan peringatan risiko tinggi longsor di Pegunungan Alpen Prancis.
Puluhan orang dilaporkan meninggal setiap tahun akibat longsoran di resor ski populer Prancis. Setidaknya 45 tewas dalam longsor salju selama musim dingin 2014-2015.
Menurut National Agency for the Study of Snow and Avalanches (ANENA), jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Longsoran salju mematikan dalam sejarah Prancis terjadi pada 1970, ketika itu 39 orang tewas akibat tempat istirahat mereka terkena longsoran salju di resor ski Val d'Isere.