Liputan6.com, Palu - Tim gabungan TNI/Polri telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di Penungan Tineba, Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, 15 Januari 2016. Dalam olah TKP itu, tim gabungan menemukan 11 bom rakitan.
"11 bom rakitan itu, terdiri dari 9 bom rakitan jenis molotov lontong aktif dan 2 lainnya bom rakitan jenis pipa. 2 bom rakitan jenis pipa itu tidak aktif lagi karena sudah meledak saat baku tembak terjadi," tutur Kepala Daerah Operasi Tinombala 2016, Komisaris Besar Polisi Leo Bona Lubis, saat dihubungi dari Palu, Selasa (19/1/2016).
Usai ditemukan, peledak tersebut kemudian diurai dan diamankan oleh tim penjinak bom Brimob. "Sekarang bom-bom itu diamankan di polres sebagai barang bukti," Leo menjelaskan.
Selain bom, tim gabungan menemukan puluhan selongsong peluru dan beberapa butir amunisi aktif. "Itu juga sudah diamankan di polres," tandas Leo.
Baca Juga
Advertisement
Tim gabungan di Poso masih melakukan pengejaran terhadap sejumlah anggota MIT tersebut. Aparat menyisiri beberapa wilayah yang diduga titik pelarian kelompok tersebut.
Sebelumnya, kontak senjata terjadi di Poso, Sulawesi Tengah, sehari pascateror di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Baku tembak terjadi di sekitar Pegunungan Tineba, di Kecamatan Poso Pesisir, Jumat 15 Januari.
Seorang terduga teroris tewas setelah terkena tembakan dalam peristiwa itu. Jenazah anggota kelompok itu masih berada di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkaran di Palu.