10 Tren Konsumen Teknologi Terhangat di 2016

Ericsson menemukan beberapa tren konsumen menarik terkait teknologi yang diperkirakan akan jadi tren di beberapa tahun mendatang.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 19 Jan 2016, 17:31 WIB
Hardyana Syintawati, Vice President Marketing dan Communications Ericsson Indonesia (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali 2016, Ericsson Consumer Lab, kembali merilis edisi kelima laporan tren tahunannya. Dan di tahun ini perusahaan asal Swedia tersebut menemukan beberapa tren konsumen menarik terkait teknologi yang diperkirakan akan jadi tren di beberapa tahun mendatang.

Dari laporan tersebut juga diketahui bahwa beberapa tren yang memiliki kemungkinan besar menjadi pilihan konsumen di masa depan nyatanya sudah mulai dikembangkan saat ini.

Beberapa di antaranya, seperti artifical intelligence (kecerdasan buatan) atau teknologi virtual reality yang memang sedang terus digalakkan beberapa perusahaan teknologi dalam kurun waktu setahun terakhir.

"Beberapa tren yang ditampilkan memang sedikit terlihat begitu futuristik, namun dengan laporan ini diharapkan dapat mendorong pengembangan teknologi. Dan, dalam konteks Indonesia dapat membantu pengembang untuk melihat tren konsumen global mendatang," ujar Hardyana Syintawati, Vice President Marketing and Communications, Ericsson Indonesia, saat acara laporan 10 tren konsumer 2016 dari Ericsson, Selasa (19/1/2016).

Berikut 10 tren konsumen teknologi terhangat dari Ericsson Consumer Lab di 2016: 

1. The Lifestyle Network Effect

Perkembangan teknologi di masa depan akan membawa tren yang lebih memudahkan penggunanya. Hasil studi ini juga menemukan bahwa 4 dari 5 orang saat ini merasa dapat memanfaatkan dari layanan online. Salah satunya yang sedang mulai berkembang saat ini adalah sharing economy (ekonomi berbagi).

2. Streaming Natives

Ericsson Consumer Lab menemukan bahwa generasi muda ke depannya merupakan pengguna aktif layanan streaming baik video dan musik.

Hal ini didasarkan pada data yang diperoleh bahwa ada peningkatan pengakses YouTube dari 2011 sampai 2015 yang berasal dari usia 16 sampai 19 tahun. Dari yang sebelumnya 7 persen naik menjadi 20 persen.


Selanjutnya

3. Artificial Intelligence Ends The Screen Age

Perkembangan kecerdasan buatan yang semakin baik akan mengurangi penggunaan layar smartphone. Sebab, nantinya masing-masing perangkat dapat didukung oleh kecerdasan buatan yang membuatnya semakin pintar.

Bahkan, nantinya perangkat-perangkat tersebut dimungkinkan untuk melakukan hal yang bisa dikerjakannya tanpa perintah manusia. Selain itu, tidak sedikit pula yang pengguna smartphone yang merasa bahwa nantinya dapat berbicara dengan peralatan rumah tangga.

4. Virtual Gets Real

Pengembangan teknologi virtual reality yang kian canggih jelas akan mendorong pengguna untuk merasakan pengalaman merasakan perangkat virtual reality.

Dari hasil yang diperoleh Ericsson Consumer Lab, diketahui bahwa pengguna juga menginginkan teknologi virtual untuk digunakan sehari-hari, seperti menonton pertandingan olahraga dan melakukan panggilan video. Bahkan, dengan semakin canggihnya teknologi 3D printing, ada 44 persen responden yang ingin 'mencetak' makanannya sendiri.

5. Sensing Homes

Tak hanya perangkat atau alat-alat rumah tangga yang semakin pintar, banyak dari pengguna smartphone yang juga merasa bahwa teknologi semacam itu juga berlaku untuk rumah.

Ada sekitar 55 persen pengguna smartphone yang percaya batu bata yang digunakan untuk membuat rumah dapat disematkan sensor. Nantinya, sensor itu dapat memonitor dan mendeteksi kondisi rumah, mulai dari jamur, kebocoran, dan masalah listrik.


Selanjutnya


6. Smart Commuters

Kehadiran layanan komuter pintar disebut menjadi salah kebutuhan konsumen terutama di kota-kota besar yang memang dikenal sering melakukan perjalanan.

Dalam hal ini, pengguna ingin memakai waktunya secara lebih berarti dan tidak jadi objek pasif saat sedang transit. Ada 68 persen pengguna yang ingin menggunakan layanan komuter yang terpersonalisasi.

Jadi, nantinya layanan tersebut dapat membaca pola perjalanan pengguna, dan segera menyesuaikan atau memberikan informasi jika ada hal yang mungkin menghambat perjalanan tersebut.

7. Emergency Chat

Dalam studi ini diketahui bahwa media atau jaringan sosial menjadi cara yang lebih digemari untuk melakukan panggilan darurat. Ada 6 dari 10 konsumen yang tertarik pada aplikasi yang menginformasikan informasi terpecaya tentang bencana alam.

Bahkan, setengah responden percaya bahwa social networks akan menjadi metode yang mendukung keperluan darurat dalam 3 tahun ke depan.

8. Internables

Sensor internal disebut juga menjadi tren yang paling menarik perhatian konsumen dalam beberapa tahun mendatang. Tidak sedikit responden yang percaya bahwa sensor internal yang ditanam di tubuh manusia akan hadir paling tidak dalam 3 tahun ke depan. 

Selain itu, ada 8 dari 10 responden yang mungkin akan menggunakan teknologi sensor ini untuk meningkatkan kemampuan kognitif seperti penglihatan, memori, dan pendengaran.

9. Everything Gets Hacked

Dengan kemajuan teknologi yang semakin terhubung, nyatanya juga disadari memiliki ancaman. Hal ini diketahui dari banyaknya responden yang sadar sadar bahwa hacking dan virus akan terus jadi masalah.

Namun, di sisi lain, ada pula hal yang menarik perhatian. Sebab, ternyata 1 dari 5 orang lebih percaya pada organisasi yang sudah pernah diretas dan berhasil menyelesaikan masalahnya.

10. Netizen Journalists

Seiring berjalan teknologi mobile disebut juga jadi penunjang bagi konsumen untuk membagi informasi ke orang-orang sekitar. Bahkan, tidak sedikit responden yang lebih sering membagi informasi ke sekitarnya dan itu dipercaya dapat meningkatkan pengaruh mereka ke masyarakat.

Selain itu, banyak responden yang percaya bahwa bersuara lewat online mempunyai dampak yang lebih besar ketimbang melaporkan ke polisi.

Sebagai catatan, studi Ericsson Consumer Lab ini merupakan riset global yang meliputi pandangan dari beberapa konsumen di seluruh dunia.

Studi ini sendiri mengambil 1,1 miliar orang yang tersebar di 24 negara, dan khususnya diwakili oleh 46 juta penggguna smartphone urban di 10 kota besar, seperti Tokyo, Shanghai, dan kota berkembang seperti Johanessburg, Mexico City, dan Sao Paulo.

(Dam/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya