Kilas Indonesia: Pascagempa Alor, Puluhan Ribu Warga Mengungsi

Lebih dari 10 ribu jiwa warga Pulau Alor terpaksa mengungsi di tenda-tenda darurat.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Jan 2016, 19:36 WIB
Lebih dari 10 ribu jiwa warga Pulau Alor terpaksa mengungsi di tenda-tenda darurat.

Liputan6.com, Jakarta - Pascagempa, puluhan ribu warga Pulau Alor mengungsi. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (19/1/2016).

Sudah 3 hari ini, lebih dari 10 ribu jiwa warga Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa mengungsi di tenda-tenda darurat. Data yang dirilis Pemerintah Daerah Kabupaten Alor menyebutkan, 582 rumah rusak berat dan 613 lainnya rusak ringan dan butuh renovasi.

Para korban berharap, bantuan segera datang untuk membangun kembali rumah mereka yang hancur.

Di Jambi, hujan lebat mengakibatkan tebing setinggi 30 meter di KM Sungai Penuh, longsor. Akibatnya, jalur jalan dari 2 arah yaitu dari Sungai Penuh menuju Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat lumpuh total.

Pengendara yang terjebak terpaksa menginap di hutan belantara. Sekitar pukul 07.00 WIB jalan sudah bisa dilewati.

Di Riau, banjir yang melanda Kabupaten Kampar masih terus meluas. Sedikitnya 7 kecamatan yang berada di sepanjang aliran sungai terendam air dengan ketinggian 1 meter.

Kondisi banjir yang kian meluas itu mulai dikeluhkan warga, terutama karena sulit mendapatkan air bersih. Persediaan sembako mulai habis, sementara akses jalan desa juga mulai terputus.

Di Surabaya, dinilai menghambat proyek pembangunan frontage road di kawasan Jalan Ahmad Yani, sebuah rumah digusur paksa oleh Pengadilan Negeri Surabaya. Pemilik rumah pun menolak karena ganti rugi yang diberikan oleh Pemkot Surabaya dinilai tidak layak.

Sempat terjadi adu mulut, namun akhirnya pemilik rumah menyerah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya