Liputan6.com, Indramayu - Rapat yang membahas pemulangan dan pemakaman jenazah Ahmad Muhazan, tersangka teror di Jalan MH Thamrin ke kampung halamannya sempat ricuh. 2 Kelompok warga yang berbeda pendapat soal Muhazan nyaris baku pukul.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (19/1/2016), rapat pemulangan dan pemakaman jenazah di kantor Desa Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Indramayu, mulai ricuh saat para alim ulama tetap menolak keras kedatangan jenazah azan.
Baca Juga
Advertisement
Massa yang kesal karena tokoh ulama terus melakukan interupsi saat pihak desa berbicara, mencoba mengusir paksa tokoh itu.
Bahkan kelompok yang pro dan kontra pada terduga pelaku teror ini nyaris terlibat baku pukul. Meski kewalahan lantaran kalah jumlah, petugas masih bisa menenangkan 2 kelompok itu.