Liputan6.com, Jakarta - Kementerian BUMN memprediksi kinerja 118 perusahaan pelat merah di 2016 akan lebih baik jika dibandingkan dengan 2015. Untuk itu, laba total BUMN ditargetkan sebesar Rp 172 triliun pada 2016.
Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro mengungkapkan target tersebut meningkat jika dibandingkan realisasi di 2015 sebesar Rp 150 triliun.
Menurut Wahyu, ada beberapa BUMN yang bakal menjadi motor utama untuk mendorong pencapaian laba seluruh BUMN di 2016, salah satunya PT PLN (Persero). Sebab, perusahaan BUMN kelistrikan itu berhasil mencetak laba Rp 10 triliun pada tahun lalu. Ini berbanding terbalik dari pencapaian 2014 yang mengalami kerugian.
"PLN itu sensitif, dia bisa signifikan labanya. Tahun ini PLN itu punya peran besar untuk pencapaian Rp 172 triliun, apalagi revaluasi aset yang dia lakukan cukup tinggi," papar Wahyu di kantornya, Selasa (19/1/2016).
Baca Juga
Advertisement
Selain PLN, Wahyu mengaku peran BUMN perbankan juga satu sektor yang paling diandalkan demi pencapaian laba tersebut, terutama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
"Perusahaan terbuka juga masih besar perannya, terutama perbankan, tiga perbankan itu, BRI paling tinggi," tegas dia.
Dari data pencapaian BUMN 2015, tercatat laba total BUMN sebesar Rp 150 triliun. Laba tersebut menurun jika dibandingkan dengan pencapaian 2014 yang mencapai Rp 159 triliun.
Penurunan laba tersebut juga dipengaruhi pencapaian pendapatan yang juga menurun. Tahun 2015 pendapatan total BUMN sebesar Rp 1.728 triliun, sementara tahun 2014 sebesar Rp 1.932 triliun.
Kerugian tersebut lebih diperngaruhi oleh beberapa faktor, seperti salah satu pengaruh yang paling besar adalah penurunan harga minyak dunia. (Yas/Ndw)