Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah optimistis Indonesia akan mengecap pertumbuhan ekonomi lebih baik pada tahun lalu di tengah perlambatan ekonomi dunia, termasuk China yang menjadi negara tujuan utama ekspor Indonesia. Ekonomi China hanya mampu bertumbuh 6,9 persen di 2015.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro tidak merasa khawatir dengan perlambatan ekonomi China tahun lalu. Keyakinan itu diprediksi akan terlihat pada realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2015.
"Kita masih bisa bertumbuh (ekonomi) dengan baik di kisaran 4,7 persen sampai 4,8 persen," kata Bambang saat ditemui di kantor Ditjen Pajak Pusat, Jakarta, Selasa (19/1/2016).
Baca Juga
Advertisement
Prediksi ini lebih rendah dibanding asumsi makro pertumbuhan ekonomi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sebesar 5,7 persen.
Seperti diketahui, pada kuartal IV 2015, ekonomi China tumbuh 6,8 persen. Angka pertumbuhan ekonomi itu masih sesuai dengan perkiraan.
Berdasarkan jajak pendapat Reuters, pertumbuhan ekonomi China di kisaran 6,8 persen dari kuartal III 2015 di level 6,9 persen. Ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,9 persen dari periode 2014 di kisaran 7,3 persen.
"Ini adalah angka yang baik. Seperti sudah diketahui kalau selama tiga tahun terakhir pihak berwenang China melambat ekonomi. Perlambatan ekonomi ini terus berlanjut," ujar Kepala Ekonom Asia JP Morgan, Jahangir Aziz seperti dikutip dari laman CNBC.
Sebelumnya saat acara pembukaan Asian Infrastructure Investment (AIBB) pada akhir pekan lalu, Perdana Menteri China Li Keqiang menuturkan kalau ekonomi akan tumbuh sekitar 7 persen pada 2015.
Selain pertumbuhan ekonomi, China juga merilis data penjualan ritel naik 11,1 persen pada Desember. Data penjualan ritel diperkirakan di kisaran 11,3 persen. (Fik/Zul)