Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak variatif pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Murahnya harga minyak dunia menjadi sentimen penggerak indeks saham.
Kepala Riset PT Universal Brokers Securities Satrio Utomo mengatakan, harga minyak yang rendah membuat gerak bursa regional menjadi fluktuatif. Gerak dari bursa global inilah yang menentukan pergerakan IHSG.
"Yang mengkhawatirkan itu bursa global, dengan penurunan harga minyak, bursa global bermasalah," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (19/1/2016).
Baca Juga
Advertisement
Di sisi lain, sentimen dalam negeri sendiri cenderung positif. Hal ini terlihat dari data-data ekonomi yang keluar serta turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). BI telah memangkas suku bunga menjadi 7,25 persen.
"Sebenarnya dalam negeri positif," imbuh Satrio.
Dia menuturkan, IHSG diperkirakan akan bergerak di level support 4.450 sedangkan resistance pada level 4.503-4.550.
Senada, PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan indeks saham akan bergerak variatif. Ruang gerak indeks saham pada support di level 4.471 dan resistance 4.528.
Satrio merekomendasikasi beberapa saham antara lain PT Adhi Karya Tbk (AADI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Sementara Sinarmas Sekuritas memilih, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
IHSG ditutup pada level 4.491,73 pada perdagangan saham kemarin. Indeks saham menguat 10,46 poin atau 0,23 persen. (Amd/Zul)