Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Offshore North Java (ONWJ) sedang melakukan negosiasi dengan PLN terkait harga jual gas yang diproduksi di kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Jika negosiasi berhasil, fasilitas produksi kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, menjadi lebih maksimal.
West Operation Manager PHE ONWJ, I Nyoman Hartanu mengatakan, gas yang diproses di fasilitas produksi darat atau onshore production facility (OPF) Balongan berasal dari lapangan migas GG Blok ONWJ yang letaknya tidak jauh dari fasilitas produksi tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Fasilitas produksi yang ada di Balongan tersebut dapat mengelola gas dengan kapasitas 31 juta kaki kubik per hari atau million standard cubic feet per day (MMSCFD). "Di sini kapasitasnya bisa mencapai 31 MMSCFD," kata Hartanu, di fasilitas OPF, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (20/1/2016).
Saat ini, fasilitas produksi Balongan belum optimal dalam mengelola gas. berdasarkan data terakhir, gas yang diproduksi dari fasilitas tersebut hanya 25 MMSCFD. Gas tersebut disalurkan ke unit pengolahan Pertamina (Refinary Unit/RU) VI Balongan.
Menurut Hartanu, untuk mengoptimalkan penyaluran gas dari fasilitas tersebut, PHE ONWJ sedang melakukan negosiasi dengan PT PLN (Persero). Diharapkan PHE ONWJ bisa menjual gas ke PLN yang akan digunakan untuk pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Sunyaragi, Cirebon.
Selain itu, PHE ONWJ saat ini juga sedang melakukan negosiasi dengan PT Pertamina Gas (Pertagas). Diharapkan perusahaan bisa memasok kilang gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (Elpiji) milik Pertgas yang ada di Mundu, Indramayu.
"Nanti ke depan ada potensi kontrak dengan PLN dan Elpiji Mundu. Kapasitas di sini sebenarnya 31 MMSCFD dan saat ini baru bisa produksi 25 MMSCFD, jadi dengan 2 konsumen baru tersebut masih ada space," tutup Hartanu. (Pew/Gdn)