Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah mengambil sumpah jabatan Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (20/1/2016) pagi. Usai pelantikan, para anggota KEIN langsung diminta Presiden Jokowi untuk berdiskusi di Istana Merdeka.
Dari informasi yang diterima Liputan6.com, diskusi yang dilakukan Presiden dengan KEIN masih seputar sektor yang menjadi konsen KEIN, yaitu mengenai perkembangan ekonomi dan bagaimana membangun serta meningkatkan daya saing industri nasional.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, KEIN kini menjadi dewan penasehat presiden di bidang ekonomi dan industri yang bertanggung jawab langsung terhadap presiden.
Baca Juga
Advertisement
Dibentuknya KEIN, menurut dia, telah dibahas sejak September 2015 lalu. Presiden Jokowi membentuk KEIN agar pemerintah bisa lebih fokus kepada industri dan hilirisasi.
"Namun, nantinya lembaga tersebut bukan hanya berfokus pada ekonomi, tetapi juga industri. Karena itu, namanya Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN)," ujar dia.
Direktur Eksekutif Core, Hendri Saparini yang menjadi salah satu anggota KEIN menambahkan, KEIN bertugas memberikan pendapat dan masukan kepada Presiden yang fokusnya pada pengembangan ekonomi sektor riil.
"Dari rencana di awal itu dan dengan susunan dari anggota, memang fokusnya ke sektor riil, untuk menggerakan sektor riil. Pak Jokowi kan ingin untuk jangka pendek ini sektor riilnya. Tugasnya nanti akan memberikan masukan kepada Presiden," kata dia.
KEIN mayoritas berisikan para pelaku usaha yang selama ini bermain di sektor riil dan industri. Dengan demikian, maka diharapkan pemerintah bisa mendapatkan masukan secara langsung dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
"Karena Pak Jokowi kan bilang bahwa Indonesia harus menjadi negara produsen, harus menguatkan industrialisasi di dalam negeri. Makanya tim ini sebagian besar mereka yang bergelut di sektor riil," tandasnya. (Yas/Gdn)