Liputan6.com, Jakarta - Fraksi Gerindra di Komisi III DPR walk out atau meninggalkan ruang rapat komisi karena tidak mendapat jawaban atas beberapa hal dari Jaksa Agung HM Prasetyo saat rapat kerja pada Selasa 19 Januari malam.
Anggota Komisi III DPR Desmond J Mahesa menyatakan, Fraksi Gerindra siap untuk menjegal anggaran-anggaran yang akan dipakai untuk menjalankan progam kerja Kejaksaan Agung.
"Dengan kualitas Jaksa Agung yang menggampangkan masalah, susah. Gerinda akan menggunakan politik anggaran, tidak akan meloloskan (anggaran)," tegas Desmond, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/1/2016).
"Memperketat anggaran Kejaksaan Agung kalau basis kinerja enggak jelas," tambah dia.
Baca Juga
Advertisement
Setidaknya ada 2 pertanyaan yang dianggap Gerindra tidak dijawab oleh Jaksa Agung. Pertama, terkait ditariknya Jaksa Yudi Kristana dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal, Yudi adalah jaksa senior KPK yang menangani kasus korupsi Bansos Sumatera Utara yang menjerat OC Kaligis, yang juga kader Partai Nasdem.
Selain itu, ada pula pertanyaan mengenai kasus restitusi pajak PT Mobile 8. Jaksa Agung menyebut sudah mencekal Dirut PT Mobil 8 Harijaya. Namun, menurut Gerindra, Harijaya tak pernah menjabat posisi tersebut.
Desmond menilai, wajah DPR tercoreng karena tidak dijawabnya 2 pertanyaan tersebut.
"Apa yang ditanya apa yang dijawab. Ini main-main namanya kan. Wibawa DPR tidak ada. DPR harus menunjukkan, mengontrol Jaksa Agung dengan benar atau tidak. Kalau ada pertanyaan yang menjadi beban Gerindra yang tidak maksimal dijawab, Jaksa Agung memang tidak benar," Desmond menandaskan.