Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo telah mengambil sumpah jabatan Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) di Istana Kepresidenan, Jakarta.
KEIN dalam hal ini memiliki tugas sebagai komite pertimbangan Presiden mengenai ekonomi dan industri di Indonesia. Sebenarnya saat Indonesia dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat itu ada Komite Ekonomi Nasional (KEN) yang dipimpin oleh Chairul Tanjung.
Lalu, apa bedanya KEIN dengan KEN? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan KEIN akan lebih fokus pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan daya saing industri di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Tentu saja itu ada penekanan dalam industri, karena memang apa yang kurang kita punyai selama belasan tahun ini adalah industri. Tanpa membangun industri yang kuat, kita tidak mampu melahirkan dinamika baru dari ekonomi kita," kata Darmin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/1/2016).
Sementara di kesempatan terpisah, Ketua KEIN Soetrisno Bachir menambahkan, KEIN memiliki misi untuk mengembalikan pertumbuhan industri seperti pada masa orde baru. Saat itu pertumbuhan industri lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi.
Untuk itu, sedikit berbeda dengan KEN, kali ini fokus kerjanya akan lebih ke sektor riil. "Kalau KEN dulu lebih ke makro, kalau kali ini lebih ke industri," tegas Soetrisno.
Mengenai target jangka panjang, dirinya akan menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang berlatar belakang sebagai negara industri seperti Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok. (Yas/Ahm)