10 Pria Bersenjata Serang Kampus di Pakistan, 7 Tewas dan 50 Luka

Dari dalam kampus, terdengar 2 kali suara ledakan.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 20 Jan 2016, 14:12 WIB
10 Pria Bersenjata Serang Kampus di Pakistan, 7 Tewas, 50 Terluka (Reuters dari TV Ary)

Liputan6.com, Pakhtunkhwa - Sekelompok pria bersenjata menyerang Universits Bacha Khan yang berada di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, barat laut Pakistan pada Rabu (20/1/2016). Menurut keterangan polisi, suara dua ledakan terdengar dari dalam kampus.

Aparat keamanan berhasil masuk ke dalam kampus, namun baku tembak masih terjadi. Wakil Inspektur Polisi Jenderal Saeed Wasir kepada Reuters mengatakan, dua gerombolan tewas namun sisanya berkisar 8 orang dipercaya masih di dalam kampus terutama di lantai dua dan tiga.

Tiga petugas keamanan kampus, satu dosen dan satu murid dilaporkan terluka. Namun menurut televisi lokal, GEO TV, satu orang profesor kimia dilaporkan tewas dan 50 terluka.

Juru bicara pemerintah setempat melaporkan 7 orang tewas, seperti dilansir CNN

Media Express Tribun melaporkan, 8 orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Status darurat ditetapkan di wilayah itu.

"Kelompok pria bersenjata masuk lewat pintu gerbang belakang kampus, di mana terletak guest house. Mereka langsung memuntahkan peluru. Sekarang mereka menguasai kamar pria," kata seorang saksi mata yang merupakan mahasiswa universitas tersebut, Abid Ali kepada Express Tribun seperti dilansir The Guardian.

Wakil Rektor Fazal Raheem Marwat mengatakan, kelompok itu masih di kampus dan banyak mahasiswa terperangkap di dalamnya.

Dilaporkan 3.000 orang berada dalam kampus tersebut. Ditambah 600 tamu karena universitas itu sedang menggelar festival puisi. Aparat militer dilaporkan sudah berada di lokasi dan pasukan elit bakal diterjunkan.

Universitas itu berada 100 kilometer dari Islamabad. Belum diketahui siapa 10 orang penyerang tersebut.

Pakistan mengalami banyak serangan dari militan. Pada Deseber 2014, sekolompok teroris berhasil masuk ke sekolah dan membantai 134 murid. Insiden itu dipercaya dilakukan oleh Taliban.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya