Liputan6.com, San Francisco - Alcatraz yang terletak di tengah Teluk San Francisco, California punya reputasi mengerikan. Angker.
Sebelum akhirnya ditutup untuk selamanya pada 21 Maret 1963 oleh Jaksa Agung Amerika Serikat Robert F Kennedy, pulau penjara itu pernah jadi benteng pertahanan militer dan lapas super-ketat yang dihuni para napi kelas kakap.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari ahctv.com pada Rabu (20/01/2016), selama beroperasi sejak 1934 hingga 1963, sejumlah narapidana kelas kakap yang pernah ditahan di sana antara lain Al Capone dan ‘Machine Gun’ Kelly, penjahat yang terkenal tega menghabisi lawan dengan senapan mesin.
Ada juga Robert Stroud, seorang narapidana yang terkesan punya sikap lembut dan lebih dikenal dengan julukan ‘Birdman of Alcatraz’.
Seperti dikutip dari situs alcatrazhistory.com, Stroud adalah seorang tahanan yang paling terkenal.
Di balik penampilannya yang kalem, ia adalah sosok yang sadis. Pria itu adalah pembunuh berdarah dingin yang pernah menghabisi pekerja bar pada 1909 karena tidak membayar seorang pekerja seks komersial yang menjadi anak buahnya.
Setelah didakwa pada 1911, awalnya Stroud ditahan di McNeil Island di negara bagian Washington. Karena kebengisannya, ia dipindahkan ke Alcatraz.
Mudah kabur?
Walaupun termasuk yang paling ketat penjagaannya, nyatanya ada puluhan orang yang kabur dari Alcatraz.
Berdasarkan catatan yang simpang siur, setidaknya ada 90 orang yang lari, 62 di antaranya tidak pernah tertangkap lagi.
Hal tersebut terjadi terutama ketika Alcatraz masih menjadi tempat tahanan militer pada 1907 hingga 1933. Tahanan militer bukanlah pelaku kejahatan yang paling bengis. Lebih banyak ditahan karena indisipliner, semisal tidak memberi hormat.
Sewaktu masih menjadi pusat tahanan militer, penghuninya bak penguasa di sana. Pintu penjara juga terbuka di sana sini.
Para tahanan membuang seragamnya dan menukar dengan seragam tentara lalu menuju perahu yang membawa mereka ke daratan dan lolos begitu saja.
Yang paling mencengangkan adalah upaya 4 orang tahanan yang waktu itu bertugas di ruang percetakan penjara. Di situ dicetak berbagai formulir, termasuk surat rekomendasi pembebasan tahanan.
Mereka yang menyadari ada celah, kemudian menukar nama orang yang diusulkan dibebaskan dengan nama mereka.
Surat rekomendasi ‘asli tapi palsu’ itu dikirim Departemen Lembaga Pemasyarakatan di Washington DC dan disetujui. Mereka lalu keluar melenggang tenang lewat pintu depan penjara.
Ceritanya menjadi lain sejak Alcatraz dijadikan fasilitas tahanan federal sebagai penjara keamanan tertinggi (maximum security prison) pada 1934. Kabur dari penjara tinggal impian.
Kala itu, pengadilan tidak bisa langsung menentukan apakah seorang terhukum dikirim ke Alcatraz.
Penjara itu diperuntukkan bagi para narapidana yang sudah ada di dalam tahanan di penjara lain, namun memerlukan pengasingan khusus.
Misalnya, para napi yang kerap jadi biang kerok, kerap bikin onar di penjara bahkan membunuh sipir.