Manusia Robot di Bali Belum Sempurna, Ini Kurangnya

Manusia robot belum bisa segera menyempurnakan karena terkendala biaya.

oleh Dewi Divianta diperbarui 21 Jan 2016, 05:03 WIB
Manusia robot dari Bali menggerakkan tangan yang lumpuh dengan mesin. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Karangasem - Manusia robot asal Bali, I Wayan Sumardana, mengaku belum puas dengan hasil karya robotik di tubuhnya sendiri. Ia merasa ada yang kurang dengan perubahan dirinya menjadi robot.

Kekurangan itu utamanya pada bagian jari tangannya. Saat ditemui Liputan6.com di bengkel tempatnya bekerja, Sumardana mengaku secara keseluruhan tangan kirinya sudah dapat bekerja normal.

Namun, di bagian jarinya belum sempurna dapat digerakkan. Ia menyebut dua jarinya belum bisa digerakkan. Hal itulah yang kini tengah jadi fokusnya untuk disempurnakan.

"Kasian jarinya ada lima. Biasanya semuanya bekerja, ini lagi dua tidak bisa bergerak. Saya mau coba sempurnakan," kata Sumardana kepada Liputan6.com, Rabu, 20 Januari 2016.

Hanya saja, Sumardana tak bisa segera untuk menyempurnakan tangan robotnya. Sebabnya, dibutuhkan dana yang tak sedikit. Agar jarinya bergerak sempurna, Sumardana mengaku membutuhkan 10 alat lagi.

"Satu alat yang paling murah harganya Rp 300 ribu. Tinggal dikali 10 saja. Sekitar Rp 3 juta. Yang mahal ada, tapi jelas harganya tak terjangkau buat saya," kata dia.

Ia pun berpesan kepada semua orang agar tak berputus asa dalam menjalani hidup. Bagi mereka yang kini tengah menderita sakit, Sumardana berpesan agar tak menyerah.

"Buat mereka yang sakit, jangan menyerah. Berusaha bertahan hidup jangan bergantung pada orang lain. Itu saja kuncinya. Yang sehat juga harus terus bekerja," ingat dia.

Sumardana mengaku tak terlalu berharap banyak dengan bantuan pemerintah. "Saya dikasih (bantuan) atau tidak, tak masalah. Dikasih saya terima, tidak juga tak apa. Saya masih bisa bekerja meski masih dalam keadaan seperti ini," beber dia.

"Harapan saya orang-orang miskin tolong diperhatikan. Di kampung saya banyak yang miskin. Kasihan mereka padahal pintar-pintar," tambah Sumardana.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya