Liputan6.com, Barcelona - Bintang Barcelona, Luis Suarez, menolak hadir pada malam penganuegerahan penghargaan FIFA Ballon d'Or 2015 di Zurich, Swiss, beberapa waktu lalu. Padahal, dua rekan setimnya, Lionel Messi, dan Neymar bersaing untuk menjadi yang terbaik saat itu.
Pemain asal Uruguay itu mengungkap alasan tidak hadir di acara bergengsi tersebut. Sanksi larangan bertanding empat bulan yang menimpa dirinya usai Piala Dunia 2014 di Brasil menjadi pemicunya.
Baca Juga
- Meski Disanksi, Blatter Dapat Gaji 'Buta'
- 'Benzema Bodoh Seperti Keledai'
- Karier Meredup, Bony Tak Menyesal Gabung City
Advertisement
Akibat sanksi FIFA, laga resmi pertama Suarez bersama Blaugrana baru dimulai pada ajang Liga Spanyol, 25 Oktober 2014. Saat itu, mantan bintang Liverpool tersebut tampil di ajang bertajuk El Clasico kontra Real Madrid.
Suarez tidak terima dengan sanksi yang diberikan FIFA. Ia menilai sanksi itu terlalu merugikan dirinya. Sanksi itu buntut dari tindakan Suarez yang menggigit bahu bek Timnas Italia, Giorgio Chiellini.
Sementara itu, alasan FIFA mengundang Suarez untuk menghadiri malam penghargaan Ballon d'Or adalah karena ia tampil cemerlang bersama Barca di ajang Piala Dunia antar klub 2015. Total lima gol dicetak pemain berusia 28 tahun itu pada ajang tersebut. Hasilnya, skuat asuhan Luis Enrique membawa pulang trofi Piala Dunia klub 2015.
"FIFA mengundang saya ke malam penghargaan itu karena saya menjadi pemain terbaik di ajang Piala Dunia klub. Saya pikir mereka tidak pernah mengundang pemain terbaik di ajang itu sebelumnya," kata Luis Suarez seperti dilansir 101Greatgoals (21/1).
Meski tidak menjadi pemenang pada malam penganugerahaan Ballon d'Or, nama Suarez masuk dalam daftar 55 nama pemain yang masuk nominasi FIFA FIFPro World XI 2015. Bahkan, ia juga menjadi satu dari 23 nama yang masuk nominasi peraih Ballon d'Or 2015.