Liputan6.com, Jakarta - Adanya penolakan dari warga Mempawah, Kalimantan Barat, terhadap keberadaan kelompok Gafatar di daerah mereka membuat anggota organisasi terlarang itu harus tinggal di penampungan.
Hingga Rabu, 20 Januari 2016, jumlah pengikut Gafatar yang berada di tempat penampungan 1.529 jiwa. Mereka terbagi dalam dua tempat. Pertama di kamp Bekangdam XII /Tanjungpura, berjumlah 1.119 jiwa atau 318 kepala keluarga. Terdiri atas laki-laki 370 orang, perempuan 312 orang, dan anak-anak 437 orang.
Kedua di kamp Kabupaten Kuburaya, berjumlah 410 jiwa atau 112 kepala keluarga.
Baca Juga
- Kemendagri: Eks Gafatar Sudah Sadar, Bukan Dimusuhi
- Polri: Warga Diminta Tidak Anarkis terhadap Gafatar
- Takut Diintimidasi, Eks-Gafatar Minta Perlindungan
Advertisement
Kebutuhan logistik mereka selama masa penampungan dibantu oleh Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat. Adapun dapur darurat diselenggarakan Bekangdam XII/Tanjungpura.
Dikutip dari keterangan tertulis Kadispenal TNI AL yang diterima Liputan6.com, Kamis (21/1/2016), para pengikut Gafatar itu rencananya akan dikembalikan ke daerah asal mereka, yakni Jawa Tengah, dengan menggunakan KRI Teluk Bone.
Jika jumlah pengungsi yang akan dievakuasi ke Jawa Tengah terus melonjak, TNI AL akan menyiapkan kapal pengangkut lainnya, yakni KRI Teluk Gilimanuk.