Liputan6.com, Semarang - Polda Jawa Tengah dan Pemkot Semarang menyusun rencana pengamanan untuk menyambut kepulangan sekitar 1.500 anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, pascainsiden di Mempawah, Kalimantan Barat.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes A Liliek Darmanto mengatakan, keberangkatan dari Pontianak baru akan dilaksanakan Minggu, 24 Januari 2016. Mereka pulang dengan menumpang KRI Teluk Gili, KRI Teluk Banten dan KRI Teluk Bone.
"Diperkirakan merapat hari Minggu di Pontianak, berlayar, di Semarang diperkirakan hari Rabu (27/1/2016)," kata Liliek di Mapolda Jateng, Rabu 20 Januari 2016.
Ia menyatakan, polisi serius mempersiapkan pengamanan dengan berkoordinasi bersama instansi terkait, mengingat jumlah anggota Gafatar sangat banyak. Rapat untuk membahas teknis pengamanan akan dilaksanakan pada hari ini di Balai Kota Semarang.
Baca Juga
Advertisement
"Teknis pengamanan dirapatkan lintas sektoral hari Kamis. Ini tidak main-main. Kita tunggu bagaimana kekuatan yang mau dihadapi. Kerjasama Polri dengan Lanal, Bea Cukai, dan lain lain," kata Liliek.
Kepolisian, lanjut dia, memastikan adanya pengawalan bagi para anggota Gafatar saat tiba di Semarang. Aparat menyiapkan bus untuk mengangkut mereka ke daerah masing-masing. Daerah tujuan terbanyak Solo dan Yogyakarta.
"Kalau ada keluarga yang mau menjemput bisa, tidak akan dipersulit. Tapi, akan ada teknis yang akan disiapkan," tutur Liliek.
Berdasarkan informasi, pemulangan anggota Gafatar dari Kalimantan terbagi dalam 3 rombongan. Sebanyak 350 orang menggunakan KRI Teluk Gili Manuk dan tiba di Pontianak pada hari ini.
Dua rombongan lainnya, 590 orang di KRI Teluk Banten dan 589 orang di KRI Teluk Bone, diperkirakan tiba di Pontianak pada Sabtu, 23 Januari 2016 mendatang.