Pasar Senen, Sitor, dan Kebudayaan Indonesia

Peringatan satu tahun kepergian sastrawan Sitor Situmorang digelar di Taman Ismail Marzuki.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 21 Jan 2016, 11:16 WIB
Peringatan satu tahun kepergian Sitor Situmorang di Taman Ismail Marzuki, Rabu (20/1/2016).

Liputan6.com, Jakarta Pasar Senen merupakan saksi bisu bagi tumbuh dan berkembangnya kebudayaan Indonesia. Dari pasar inilah revolusi dimulai, bahkan konsep Sumpah Pemuda juga lahir di Pasar Senen. Hal tersebut setidaknya diungkapkan sejarawan JJ Rizal dalam pidatonya memperingati satu tahun kepergian Sitor Situmorang, di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Rabu malam (20/1/2016).

“Pasar dalam kebudayaan Batak adalah ruang kerakyatan tempat elite membina aspirasi bahkan memulai revolusi. Seorang janda, mengumumkan dia siap dipinang lagi itu di pasar di onan. Sitor waktu umur 18 pergi ke Betawi, dia membawa konsep onan (pasar) di kepalanya,” ungkap JJ Rizal.

Situs Pasar Senen memang tidak bisa dilepaskan dari Sitor Situmorang. Sajak-sajak awal Sitor menurut sejarawan JJ Rizal, juga menggambarkan kehidupan kebudayaan di Pasar Senen.

Peringatan satu tahun kepergian Sitor Situmorang sendiri diramaikan dengan berbagai pertunjukan seni, mulai dari dramatik reading yang menggambarkan hubungan Sitor dan Situs Pasar Senen hingga pertunjukkan cerpen karya sitor. Tak hanya itu, penyelenggara juga memutar rekaman video masa-masa hidup Sitor Situmorang saat berada di Belanda dan meluncurkan buku puisi Sitor Situmorang.

Sementara itu, Hilmar Farid, Dirjen kebudayaan menuturkan, "Sitor Situmorang itu sastrawan besar. Sastrawan besar itu mungkin tidak perlu pengakuan dan penghargaan. Jadi kalau ada penghargaan untuk Sitor Situmorang, yang terhormat negaranya, bukan Sitornya. Negara yang perlu dia. Nyatanya Sitor mendapat penghargaan publik, dan penghargaan itu nyata dengan kehadiran kita malam ini.”

Lebih jauh Himar mengungkapkan, dalam kapasitasnya sebagai Dirjen kebudayaan, dirinya akan memberikan penghargaan konkret kepada Sitor Situmorang, yaitu dengan mengembalikan Sitor Situmorang dan Sastra Indonesia ke sekolah, mengembalikannya ke tempat yang terhormat di hati sanubari orang Indonesia.

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya